Serahkan Tongkat Kapolda, Irjen Rudolf Ungkap Kegalauan Tangani Rusuh Papua

Kepada jajarannya, Paulus mengatakan dirinya perlu kerja sama apik antar-anggota untuk mendukung tugas dan tanggung jawab barunya.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 02 Okt 2019, 11:14 WIB
Diterbitkan 02 Okt 2019, 11:14 WIB
Kerusuhan Pecah di Manokwari
Massa turun ke jalan dalam unjuk rasa yang berujung kerusuhan di Kota Manokwari, Papua, Senin (19/8/2019). Aksi masyarakat Papua ini merupakan buntut dari kemarahan mereka atas peristiwa yang dialami mahasiswa asal Papua di Surabaya dan Malang, serta Semarang beberapa hari lalu. (STR / AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Upacara serah terima jabatan Kepala Polisi Daerah Papua berlangsung khidmat. Irjen Paulus Waterpauw kembali dipercaya mengemban tugas di Bumi Cendrawasih oleh Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian.

Kepada jajarannya, jenderal bintang dua ini mengatakan dirinya perlu kerja sama apik antar-anggota untuk mendukung tugas dan tanggung jawab barunya.

"Keberadaan saya kembali di Polda Papua bukan apa-apa tanpa dukungan seluruh anggota Polda Papua, saya tak dapat bekerja sendiri, seberat apa pun tugas dan tanggung jawab bisa, bila kita memupuknya bersama," kata jenderal bintang dua ini di Mapolda Papua, Jalan Samratulangi, Jayapura, Rabu (2/10/2019).

Sambutan kemudian ditambahkan oleh Irjen Rudolf Rodja dalam kesempatan yang sama. Dia mengakui kepemimpinannya selama lima bulan memang belum memberikan hasil maksimal. Kendati, seluruh kemampuan telah diberikan untuk menegakkan hukum di Bumi Cendrawasih.

"Selama lima bulan kita memupuk kinerja tugas Polri dan saya menyampaikan rasa bahagia dan bangga walau hanya memimpin lima bulan, terima kasih kepada setiap jajaran," tutur Rudolf.

Sebelum menutup pidatonya, Rudolf menyampaikan kerusuhan yang belakangan terjadi di Papua merupakan salah satu tanggung jawab terberatnya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Galau

Kerusuhan Pecah di Manokwari
Massa turun ke jalan dalam unjuk rasa yang berujung kerusuhan di Manokwari, Papua, Senin (19/8/2019). Mereka membakar gedung DPR juga memblokade jalan dengan membakar ban sebagai buntut dari peristiwa yang dialami mahasiswa Papua di Surabaya dan Malang, serta Semarang beberapa hari lalu. (STR / AFP)

Saat itu Rudolf sebagai pemegang tongkat kuasa penegakan hukum dipaksa memilih, melakukan tindakan represif atau melindungi warga agar tak terjadi keadaan yang lebih fatal lagi.

"Pilihan kedua yang saya ambil, dan syukur karena tidak ada yang tertembak atau meninggal dunia. Tapi mungkin karena kinerja saya itu belum maksimal, jadi saya terima ini dengan lapang dada," kata Rudolf.

Akhir kata, Rudolf menyampaikan permintaan maaf bila ada yang tindak dan tutur yang salah selama menjadi Kapolda Papua dan menyerahkan amanah tongkat kepemimpinan kepada Irjen Paulus.

"Selamat dan semangat, berikan yang terbaik," Rudolf menandaskan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya