Liputan6.com, Jakarta - Bus Transjakarta merek Zhongtong asal China kembali mengaspal di jalanan Jakarta. Sepintas tak ada yang berbeda dengan bus Transjakarta merek lainnya yang berwarna biru kombinasi putih.
Tapi ketika mendekat, di bagian depan bus memang terdapat perbedaan. Bus Transjakarta keluaran Eropa seperti merek Scania, Volvo, ataupun Mercedes bagian depan berbentuk kotak.
Baca Juga
Sedangkan bus Zhongtong bagian depan terdapat lengkungan di bagian atas dan mirip dengan yang lama. Hanya saja bus Zhongtong yang dulu identik dengan warna kuning dan merah.
Advertisement
Liputan6.com mencoba bus Zhongtong di koridor 1 rute Blok M-Kota. Saat memasuki bus, fasilitas yang disediakan sama seperti armada Transjakarta lainnya. Seperti alat pemadam api ringan, kamera pengawas atau CCTV, hingga layar monitor.
Hanya saja jumlah kursi bus gandeng merek Zhongtong dan Scania berbeda. Bangku bagian belakang bus Zhongtong berjumlah lima buah, sementara Scania hanya empat.
Bangku prioritas juga disediakan di bus Zhongtong yang berada di bagian khusus wanita dan ada pula di bagian belakang pengemudi. Sebab, bus Zhongtong yang beroperasi juga ada bangku yang saling berhadapan dan ada pula yang menghadap ke pengemudi.
Salah satu pengguna Transjakarta, Fajar, mengaku sudah beberapa kali menggunakan bus Zhongtong. Dia menyebut bus yang sempat disetop beroperasi itu tak ada bedanya dengan armada Transjakarta yang lain.
Malahan, kata dia, bus Zhongtong masih tampak baru terlihat dari warna interiornya. Begitu juga plastik pelindung kursinya masih terlihat.
Minggu, 13 Oktober 2019, dia naik bus Zhongtong dari Dukuh Atas menuju Bank Indonesia. Namun, ketika sampai Bundaran Hotel Indonesia (HI) bus yang dinaikinya itu sempat mogok beberapa saat.
"Sekitar Tosari ke HI mogok, terus beberapa penumpang sedikit ribut gitu. Iya sekitar 5 menit mogoknya. Kalau dilihat sih baru bus nya (Zhongtong), tapi kaya enggak sekuat bus lainnya kaya Scania," ucap Fajar.
Sementara itu, pelanggan Transjakarta Patricia Diah mengaku fasilitas di bus Zhongtong tidak lebih nyaman dari bus merk Scania ataupun Mercedes. Meskipun secara fasilitas semua bus Transjakarta memiliki standar yang sama.
"Cuma kalau dibandingin interior Scania, agak keliatan lebih elegan yang Scania, nyobain duduk rasanya juga lebih nyaman yang Scania," kata dia.
Saksikan juga video menarik berikut ini:
Penjelasan Transjakarta
Terkait kemunculan kembali bus Zhongtong, Kepala Divisi Sekretraris Korporasi dan Humas PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) Nadia Diposanjoyo mengatakan, bus-bus tersebut bukan didatangkan pada tahun ini.
Nadia mengatakan, pengadaan bus ini adalah pelaksanaan kontrak 2013 yang kemudian tiba di Jakarta pada 2016. Operator dari Bus Zhong Tong, yakni Perum Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD), belum menyelesaikan kontraknya.
"Ini ceritanya adalah pelaksanaan kontrak yang tidak dapat dipenuhi PPD pada waktu itu. Sehingga terbit penalti dan baru bisa dipenuhi sesuai kontraknya pun ini baru sebagian," kata Nadia saat dihubungi, Senin (14/10/2019).
Dia menjelaskan pada Juli 2018 Badan Arbitrase Nasional Indonesia atau BANI mengeluarkan keputusan agar pihak Transjakarta dapat mengoperasikan Bus Zhongtong berdasarkan kontrak yang belum selesai tersebut.
Berdasarkan kontrak yang ada, seharusnya Zhong Thong yang dioperasikan sebanyak 59 buah.
"Dan (PPD) tetap membayarkan penalti dari wanprestasinya," ucap dia.
Sebelumnya, pada tahun 2015 sebanyak 30 unit bus Transjakarta merek Zhong Thong dihentikan sementara pengoperasiannya. Hal itu dipicu terbakarnya salah satu unit bus merek yang sama di koridor 9 pada Minggu, 8 Maret 2015.
Advertisement
Buat Ahok Kesal
Banyaknya masalah teknis yang dialami Bus Zhongtong ini juga membuat Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Gubernur DKI Jakarta saat itu, meradang.
Dia mengaku kapok membeli bus-bus bermerek tidak terkenal, lantaran banyaknya kerusakan dan kecelakaan yang terjadi.
"Kita enggak mau lagi yang enggak jelas. Misal kamu punya uang, mau beli motor, mau beli merek Ahok apa merek Yamaha? Ya Yamaha, dong. Lu gila belum pernah denger motor merek Ahok tiba-tiba mau kamu beli. Harganya beda sedikit pula,” kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa, 4 Agustus 2015.
Ahok pun mengaku heran mengapa pihak Transjakarta saat itu memilih bus-bus keluaran China yang mereknya tidak terlalu dikenal, dibanding membeli bus keluaran merek-merek perusahaan terkenal.
“TransJakarta itu berani tuh beli itu. Enggak jelas. Saya baru denger nama Zhongtong dulu kan, Wei Chai gitu lho. Kenapa nggak beli Mercedes-Benz gitu lho," ucap mantan Bupati Belitung Timur itu.