Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim meminta waktu 100 hari kepada dirinya untuk merancang sistem pendidikan berbasis teknologi.
Jokowi pun yakin pendiri GoJek itu bisa menyiapkannya dalam jangka waktu itu.
Baca Juga
"Mas menteri minta waktu saya. 'Beri waktu saya pak, 100 hari untuk menyiapkan dan merancang'. Percaya nggak? Yakin nggak?" kata Jokowi saat berbincang dengan wartawan di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (1/11/2019).
Advertisement
"Jadi apa yang mas menteri sampaikan pada saya, saya meyakini beliau bisa melakukan itu. Dan kalau itu terjadi itulah yang namanya lompatan," sambungnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyebut Indonesia adalah negara yang besar dan dituntut standarisasi pendidikan yang merata. Melalui teknologi, pekerjaan untuk mengelola 3 juta guru, 300 ribu sekolah dan 50 juta pelajar akan semakin mudah.
"Tidak memiliki background pendidikan, tetapi ini tadi kita ingin melakukan pendekatan yang berbeda. Karena dunia berubah dengan cepatnya, desrupsi teknologi ini harus disikapi. Oleh sebab itu, diperlukan orang yang bisa cepat merespons perubahan itu. Tidak rutinitas, monoton," jelasnya.
Jokowi menjelaskan bahwa untuk membuat sistem pendidikan berbasis teknologi setidaknya membutuhkan waktu hingga 2,5 tahun.
Dia pun optimistis di tangan Nadiem, sistem pendidikan berbasis teknologi mampu menjangkau sekolah-sekolah dan guru-guru di seluruh Indonesia.
"Artinya apa, memang saya bukan mencoba, saya sudah hitung bahwa dalam mengelola manajemen besar ini memang harus memakai yang namanya teknologi tanpa kita menggeser tujuan dari pendidikan kita," tutur dia.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Nadiem Sosok yang Menguasai Teknologi
Menurut dia, sistem pendidikan yang dapat menjangkau guru dan sekolah hanya bisa diwujudkan oleh orang yang telah berpengalaman di bidang teknologi. Nadiem, kata dia, adalah sosok yang telah terbukti menguasai teknologi.
"Siapa yang sudah terbukti menguasai seperti itu, ya beliau itu. Sudah kok sudah membuktikan bisa enggak dari situ dibawa ke dunia pendidikan. Beliau menyampaikan kepada saya 'bisa pak, tapi beri waktu saya (waktu)'. Saya beri waktu boleh. Saya nggak mau rutinitas intinya itu," tutur dia.
"Jadi nanti saya sudah membayangkan kalau itu betul-betul bisa dilaksanakan akan ada perubahan besar cara kerja, cara interaksi murid dan guru. Sistem yang bekerja dan aplikasi sistem," lanjut Jokowi.
Mantan Walikota Solo itu mengaku telah meminta Nadiem tak hanya melihat universitas dan sekolah yang ada di Pulau Jawa saja. Jokowi mengingatkan Nadiem menjangkau sekolah yang ada di pedalaman-pedalaman Indonesia.
"Perbedaannya kayak apa, pendekatannya nanti kayak apa. Apakah pendekatan yang dirancang itu cocok atau perlu digeser sedikit. Nanti beliau akan berbicara secara jelas, setelah betul-betul lapangannya dilihat dan dikuasai," pungkasnya.
Advertisement