Surya Paloh Geram Rangkulannya dengan Presiden PKS Dimaknai Kecurigaan

Paloh menilai, bentuk kecurigaan itu merupakan diskursus paling picik. Sebab, rangkulan dan silahturahmi dengan kawan sebangsa dimaknai dengan tafsir dan kecurigaan.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Nov 2019, 04:16 WIB
Diterbitkan 09 Nov 2019, 04:16 WIB
Pertemuan Petinggi Partai Nasdem dan PKS
Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh Tampak Berpelukan dengan Presiden PKS, Sohibul Iman. Kedua Partai Tersebut Menggelar Pertemuan di Kantor DPP PKS, Jakarta, Rabu (30/10/2019). (Foto: Merdeka.com)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Nasdem Surya Paloh mencurahkan isi hatinya diserang karena pelukan dan silahturahmi dengan Presiden PKS Sohibul Iman. Pertemuan tersebut sempat disindir Presiden Joko Widodo yang bilang rangkulan Paloh ke Sohibul terlihat hangat.

Paloh menilai, bentuk kecurigaan itu merupakan diskursus paling picik. Sebab, rangkulan dan silahturahmi dengan kawan sebangsa dimaknai dengan tafsir dan kecurigaan.

"Bangsa ini sudah capek dengan segala intrik yang mengundang sinisme satu sama lain, kecurigaan satu sama lain hingga kita berkujung ke kawan, ini bangsa model apa seperti ini. Tingkat diskursus politik yang paling picik di negeri ini," ujar Paloh saat memberikan pengarahan Kongres II Nasdem di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (8/11/2019).

"Hubungan rangkulan dan tali silahturahmi politik dimaknai dengan berbagai macam tafsir dan kecurigaan," tegasnya.

Menurut Paloh, cara pandang demikian paradoks. Sebab, nilai demokrasi yang berkembang begitu liberal tetapi praktiknya sangat konservatif.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Melangkah ke Belakang

surya
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh bertemu Presiden PKS Sohibul Iman di Markas DPP PKS, Jakarta Selatan, Rabu (30/10/2019). (Liputan6.com/Muhammad Radityo Priyasmoro)

"Kita bilang kita mau maju tapi kita melangkah ke belakang. Mari kita bermusyawarah dan bergotong-royong tapi kita hanya bilang akulah yang lebih penting yang lainnya biar mati semua," kata dia.

Reporter: Ahda Bayhaqi

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya