Jagoannya Kalah di Pilkades, Timses di Bogor Bongkar Jalan

Semenjak jalan alternatif itu dibongkar, warga terpaksa harus memutar arah dengan jarak tempuh lebih jauh.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 27 Nov 2019, 09:15 WIB
Diterbitkan 27 Nov 2019, 09:15 WIB
Bogor
Warga tengah melintas jalan yang betonnya dibongkar oleh timses. (Liputan6.com/Achmad Sudarno)

Liputan6.com, Bogor - Lantaran jagoannya kalah dalam pertarungan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak di Kabupaten Bogor, seorang tim sukses (timses) dari salah satu pasangan calon kades membongkar jalan beton.

Aksi nekat warga Kampung Jogjogan, Desa Tangkil, Kecamatan Caringin ini menyulitkan masyarakat setempat lantaran jalan lingkungan yang sebelumnya berupa beton, dikeruk hingga menyisakan tanah.

Tak sedikit pengendara motor yang kecele saat akan melintasi jalan alternatif Desa Tangkil menuju Desa Cinagara, Bogor. Akses yang biasa mereka lewati ternyata dibongkar. Bahkan ada ruas jalan yang digali sedalam kurang lebih 150 cm agar pengendara motor tidak bisa melintas.

Mulyana, salah satu warga yang sering melintasi jalan tersebut mengaku semenjak jalan alternatif itu dibongkar, ia terpaksa harus memutar arah dengan jarak tempuh lebih jauh.

"Kalau lewat Kampung Jogjogan menuju desa sebelah (Cinagara) jaraknya lebih dekat," kata Mulyana, Selasa 26 November 2019.

Menurut warga setempat, jalan tersebut sudah ada sejak puluhan tahun. Untuk memudahkan mobilitas warga kedua desa, Pemerintah Desa Tangkil Bogor membeton jalan lingkungan itu pada tahun 2016 melalui anggaran dari dana desa (DD).

"Sudah ada sejak lama. Ada kali 20 tahunan mah. Tapi dulu masih tanah, terus ditembok dan terakhir dicor," ungkapnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Terus Mediasi

Pelaksana jabatan sementara (pjs) Desa Tangkil, Aruman, menyatakan pihak pemerintah desa bersama Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Caringin telah melakukan mediasi dengan pemilik tanah yang juga salah satu timses paslon kades di desa tersebut.

"Sampai saat ini belum ada kesepakatan dengan pemilik tanah. Tapi kami akan terus lakukan mediasi agar jalan itu kembali bisa dilalui warga," kata Aruman.

Aruman mengakui jika jalan lingkungan itu melintas di atas lahan pribadi. Pada tahun 2016, saat Pemdes Tangkil melakukan peningkatan jalan dengan betonisasi melalui dana desa, pemilik tidak keberatan lahannya dijadikan akses warga.

"Malah pemilik lahan ikut gotong royong membangun jalan tersebut. Pemilik juga tidak pernah melarang atau menghentikan pembangunan," kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya