Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi mengaku terkejut ketika melihat proyek revitalisasi Monas.
"Saya langsung turun ke lapangan, saya melihat revitalisasi Monas yang saya anggarkan ternyata kok beda dengan pemikiran saya. Saya pikir Monas daerah ring satu, daerah penyerapan dan di tata ruang RTRW-nya ini ruang hijau, kok dibuat seperti ini," kata dia, di Kawasan Monas, Jakarta, Senin (27/1/2020).
Baca Juga
Dia pun mengomentari soal pohon-pohon yang dipindahkan dan ditebang. Hal tersebut secara tegas dia tentang.
Advertisement
"Ada 71 yang dipindahkan, ada 7 yang besar dipotong. Itu kan enggak boleh. Itu puluhan tahun sudah dibangun. Dan saya juga akan lihat yang dipindahkan itu mana pohonnya," ujarnya.
Dia pun mempertanyakan soal lahan tanah di kawasan Monas yang sudah di beton. Sebagai daerah serapan, hal tersebut seharusnya tidak dibuat di ikon ibu kota tersebut.
"Saya melihat kalau ini jadi serapan kok ini dibeton. Padahal ini kan daerah serapan yang tidak boleh dibuat apa-apa. Harus dikembalikan semua," ujarnya.
"Gimana serapan kita? Sekarang Monas sudah banjir. Tadi saya lihat di gorong-gorong tidak ada pembersihan. Nah gimana ini perawatannya. Itu kan ada anggaran semua," tambah Prasetyo.
Karena itu, lanjut dia, proyek revitalisasi yang sedang dijalankan telah melanggar fungsi awal kawasan Monas.
"Ini adalah suatu pelanggaran fungsi awal yang mungkin nanti saya akan panggil para pihak untuk bisa menjelaskan ini, kalau tidak saya berhentikan," tegas dia.
Reporter:Â Wilfridus Setu Embu
Merdeka.com