Petisi Undang-Undang Pencegahan Kim Soo Hyun Tembus 50.000 Tanda Tangan, Dorong Reformasi Hukum Perlindungan Anak di Korea Selatan

Petisi Undang-Undang Pencegahan Kim Soo Hyun yang diprakarsai di Korea Selatan untuk menaikkan usia persetujuan seksual dan memperketat hukuman untuk pemerkosaan anak di bawah umur telah mencapai 50.000 tanda tangan, memenuhi syarat untuk dibahas oleh parlemen. Petisi ini dipicu kontroversi hubungan aktor Kim Soo Hyun dengan mendiang aktris Kim Sae Ron.

oleh Dinny Mutiah Diperbarui 08 Apr 2025, 17:30 WIB
Diterbitkan 08 Apr 2025, 17:30 WIB
Pesona Memikat Kim Soo Hyun yang Ditunjuk Jadi Brand Ambassador Prada
Melihat pesona Kim Soo Hyun yang jadi brand ambassador Prada (Prada)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Petisi yang dikenal sebagai Undang-Undang Pencegahan Kim Soo Hyun diajukan untuk menaikkan usia penghukuman bagi anak di bawah umur memasuki babak baru. Pada Senin, 7 April 2025, pukul 5 sore, waktu Korea, petisi itu sudah mengumpulkan 51.083 tanda tangan.

Capaian itu diraih hanya sekitar seminggu setelah petisi diluncurkan di platform petisi digital Majelis Nasional pada 31 Maret 2025. Dengan melampaui batas minimal 50 ribu tanda tangan kurang dari sebulan, petisi tersebut bisa dimajukan ke komite di Majelis Nasional Korea Selatan.

Mengutip Dimsum Daily, Selasa (8/4/2025), komite tersebut harus meninjau petisi dalam waktu 90 hari ke depan. Tujuannya untuk menentukan kelayakannya untuk dibahas dan selanjutnya melakukan pemungutan suara di Majelis sebelum resmi menjadi produk legislasi.

Petisi tersebut menggarisbawahi celah penting dalam hukum Korea Selatan dengan peraturan pemerkosaan anak di bawah umur hanya mencakup anak di bawah umur yang berusia 13 hingga 16 tahun. Padahal, Korea Selatan mengakui bahwa individu di bawah usia 18 tahun sebagai anak di bawah umur.

Para advokat berpendapat bahwa celah ini memungkinkan pelaku seksual untuk menghindari konsekuensi yang pantas ketika menargetkan anak di bawah umur berusia 16 hingga 18 tahun sebagai korban. Petisi tersebut menyerukan perluasan kelompok usia yang dilindungi di bawah undang-undang pemerkosaan anak di bawah umur untuk mencakup individu berusia 13 hingga 19 tahun.

Selain memperluas rentang usia, petisi tersebut menganjurkan hukuman yang lebih keras bagi predator seksual. Ini mendesak masa hukuman minimal dua tahun penjara untuk pelecehan seksual dan minimal lima tahun untuk pemerkosaan anak di bawah umur yang melibatkan anak di bawah umur.

Bantahan Kim Soo Hyun Grooming Kim Sae Ron

Kim Soo Hyun Dihujani Kritik Usai Gelar Konpers tentang Kim Sae Ron Sambil Nangis, dari Tudingan Tak Tulus hingga Narsis
Kim Soo Hyun menangis saat menggelar konferensi pers. (dok. X@IrisBarryAllen)... Selengkapnya

Langkah ini dipicu skandal yang melibatkan aktor Kim Soo Hyun dan aktris Kim Sae Ron, yang diduga saat itu masih di bawah umur, yakni berusia 15 tahun. Meski begitu, tudingan men-grooming Kim Sae Ron itu dibantah langsung Kim Soo Hyun dalam konferensi pers 31 Maret 2025.

Ia mengatakan, "Saya tidak melakukan apa yang tidak saya lakukan," seraya menyebutkan bahwa bukti percakapan pribadi yang dibeberkan keluarga Kim Sae Ron sudah direkayasa berdasarkan hasil analisis sebuah perusahaan.

Ia ikut mengumumkan niatnya untuk berjuang di pengadilan. Sengketa hukum diperkirakan akan berpusat pada tuduhan grooming, pencemaran nama baik, paksaan, ancaman, dan tuduhan palsu.

Para ahli hukum mengungkap keraguan tentang kelayakan kasus tersebut. Pengacara Kim Tae Hyun, mantan penasihat hukum untuk Samsung, berkomentar, "Secara moral, dia dapat dikritik, tetapi apakah dia dapat dituntut secara pidana dipertanyakan."

"Keluarga tersebut merilis pesan pribadi, tetapi mereka juga mengekspos detail pribadi yang tidak terkait. Tidak jelas apakah ini dilakukan untuk kepentingan publik atau motif pribadi," tuturnya lagi.

Petisi Lain Terkait Kasus Kim Sae Ron-Kim Soo Hyun

Sering Kencan di Rumah, Warganet Korea Soroti Keahlian Memasak Kim Sae Ron dan Spekulasi Hubungan dengan Kim Soo Hyun
Sering Kencan di Rumah, Warganet Korea Soroti Keahlian Memasak Kim Sae Ron dan Spekulasi Hubungan dengan Kim Soo Hyun. (Dok: IG https://www.instagram.com/p/DF92muKSMuL/?igsh=dmp4MWYwdmN5NDk4)... Selengkapnya

Selain petisi Undang-Undang Pencegahan Kim Soo Hyun, kematian tragis Kim Sae Ron pada Minggu, 16 Februari 2025, memicu rilisnya petisi online lain sebelumnya. Isinya adalah seruan kepada Majelis Nasional untuk mengesahkan undang-undang yang mencegah dan menghukum YouTuber yang mengganggu privasi selebriti secara sembarangan.

Terkait kasus Kim Sae Ron, sejumlah Youtuber terus menerus mengunggah konten seputar kehidupan pribadi sang bintang semasa hidup sambil menyebarkan gosip buruk tentang dirinya. Salah satunya dilakukan oleh mantan reporter Lee Jin Ho yang mengelola saluran YouTube @Behind_Master.

Mengutip Korea Times, Minggu, 16 Maret 2025, hingga Jumat sore, 14 Maret 2025, lebih dari 51ribu orang menandatangani petisi di situs web Majelis Nasional.

"Masalah sosial intimidasi selebriti di tingkat hampir-penguntitan melalui saluran YouTube mantan reporter hiburan bukanlah masalah baru. Baru-baru ini, hal itu bahkan menyebabkan kematian tragis aktor muda lainnya karena bunuh diri," tulis pemohon bermarga Jeong pada 24 Februari 2025.

 

YouTuber Lee Jin Ho

Kim Sae Ron. (Instagram/ ron_sae)
Kim Sae Ron. (Instagram/ ron_sae)... Selengkapnya

Pemohon mengatakan banyak selebriti telah meninggalkan industri hiburan, mengalami gangguan mental, atau bahkan meninggal karena stres yang disebabkan oleh aktivitas jahat YouTuber tersebut. "Saya meminta Majelis untuk membuat langkah-langkah untuk mencegah kegiatan mereka mengintimidasi selebriti demi keuntungan finansial dan mencegah penderitaan yang ditimbulkan pada selebriti," sambungnya.

Dalam konteks kematian Kim Sae Ron, YouTuber Lee Jin Ho lah yang dianggap paling bertanggung jawab. Ia termasuk yang pertama menyebarkan informasi palsu tentang mendiang semasa hidupnya, termasuk saat menyebarkan video dan foto Kim Sae Ron bekerja di kedai kopi dengan narasi yang menyudutkan.

Keluarga Kim Sae Ron menggugatnya ke pengadilan atas tuduhan pencemaran nama baik. Pada 31 Maret 2025, dikutip dari AllKpop, Kwon Young Chan, Kepala Asosiasi Pencegahan Bunuh Diri Selebriti Korea, menyatakan dalam sebuah wawancara dengan CBS No Cut News, "Hari ini (31 Maret 2025), pengadilan mengakui kejahatan penguntitan Lee Jin Ho dan mengeluarkan perintah sementara."

Akibatnya, Lee Jin Ho akan dilarang menyiarkan konten apa pun yang terkait dengan Kim Sae Ron dan keluarganya di YouTube selama tiga bulan. Kwon juga menambahkan, "Keluarga yang ditinggalkan berencana untuk mengajukan gugatan tambahan terhadap Lee Jin Ho atas pencemaran nama baik berdasarkan informasi palsu dalam siaran terbarunya."

Infografis Daftar Penyedia Layanan Konsultasi Korban Kekerasan Seksual
Infografis Daftar Penyedia Layanan Konsultasi Korban Kekerasan Seksual. (Trisyani/Liputan6.com)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya