Liputan6.com, Jakarta - Yayasan Kajian Citra Bangsa (YKCB) beraudiensi dengan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengkubuwono X terkait pengusulan 1 Maret sebagai hari bersejarah nasional, Sabtu (29/2/2020). Audiensi diketuai Lukman R Boer dan Soehardjo selaku pembina yayasan.
Dalam peringatan Serangan Umum (SU) 1 Maret di Makam Perjuangan Soemenggalan, Kemusuk, Bantul, Kepala Dinas Sejarah Angkatan Darat (Disjarahad) Brigjen TNI Eddy S Siahaan mengungkapkan bahwa SU 1 Maret merupakan momentum yang berdampak secara internasional sehingga layak dijadikan hari besar di Indonesia.
"Peristiwa itu memukul diplomasi Belanda sehingga dilaksanakan Konferensi Meja Bundar (KMB) yang berujung pada penyerahan kedaulatan Belanda pada Indonesia," ungkapnya.
Advertisement
Eddy pun mendukung penuh Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dalam pengusulan Momentum Serangan 1 Maret sebagai Hari Besar Nasional Penegakan Kedaulatan Negara yang telah diusahakan sejak beberapa tahun terakhir.
Maret Bulan Suharto
Direktur Utama Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Mayjen TNI (Purn) Tanri Bali Lamo, yang juga hadir menyatakan, betapa bersejarahnya Desa Kemusuk. Hal inilah yang patut diketahui generasi muda saat ini.ll
"Di desa ini Presiden Soeharto dilahirkan dan memiliki kontribusi luar biasa dalam sejarah bangsa mempertahankan kemerdekaan. Jumlah korban agresi Belanda, menunjukkan pentingnya Kemusuk bagi Belanda," ujar Tanri.
Untuk diketahu, di bulan Maret ini akan ada gelaran Maret Bulan Pak Harto yang mengusung tema 'Membangun Manusia Indonesia yang Seutuhnya'.
Dalam ajang ini akan ada lomba mewarnai, diskusi, seminar, dan ditutup dengan Pentas Kesenian dan event lari nasional Patriot Run 2020 yang rencananya dilakukan di Sentul, Bogor.
Advertisement