Runtuhnya Mitos Indonesia Sakti dari Corona

Kabar adanya 2 WNI terinfeksi virus coruna mengagetkan masyarakat. Mereka

oleh Muhammad AliMuhammad Radityo PriyasmoroLizsa Egeham diperbarui 04 Mar 2020, 00:03 WIB
Diterbitkan 04 Mar 2020, 00:03 WIB
Kerabat Pasien Corona Depok Dibawa ke RSPI Sulianti Saroso
Petugas Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengenakan pakaian pelindung khusus saat menangani pasien yang diduga terinfeksi Corona di Gedung Mawar RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta, Senin (2/3/2020). (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi dan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto tiba-tiba menggelar jumpa pers bersama di Istana, Jakarta, Senin pagi, (2/2/2020). Keduanya kompak mengenakan kemeja putih. Dalam pemaparan, Jokowi dan Terawan mengungkapkan bahwa Indonesia sudah positif virus corona.

Presiden mengatakan, virus corona atau Covid-19 telah menjangkiti dua warga di Indonesia masing-masing berusia 64 tahun dan 31 tahun yang dinyatakan positif terinfeksi virus corona.

"Tadi pagi saya dapat laporan dari Pak Menkes bahwa ibu ini dan putrinya positif corona," ujar Jokowi di Istana, Jakarta, Senin (2/3/2020).

Sementara itu, Menkes Terawan menambahkan, keduanya bertempat tinggal di wilayah dekat Depok. Prosedur penanganan orang terduga kena virus corona juga disebutkan sudah dilakukan.

"Kita sudah cek, kita bawa. Sudah melakukan isolasi rumah. Sesuai prosedur kita lakukan, menjaga rumahnya. Jadi sudah terdeteksi dari 1 Maret kita lakukan, begitu dengar berita, kita lakukan penelusuran, kita lakukan pemeriksaan," kata Terawan.

Dia menjelaskan, kedua orang itu melakukan kontak langsung dengan warga negara Jepang yang sebelumnya positif terjangkit virus corona.

"Karena ini kan kontak langsung, ini kan kita cek. Kalau enggak close kontak, itu berbeda. Kita mengacu pada epidologis, mana yang paling memungkinkan," jelas Terawan.

Agar tidak terkontak dengan yang lain, kedua pasien itu kini dirawat di RSPI Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta Utara. Setelah menjalani perawatan, kesehatan kedua pasien itu dinyatakan mengalami kemajuan. Bahkan mereka sudah dapat berkomunikasi dengan baik.

"Alhamdulillah kedua pasien positif corona ini kondisinya membaik, jadi dia bisa berkomunikasi bagus, demam tidak ada lagi," kata Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso, dr. Mohammad Syahril di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta Utara, Selasa (3/3/2020).

"Makan pun sudah oke dan berkomunikasi bagus," jelas Syahril.

Meski sudah membaik, Syahril menegaskan mereka belum bisa dijenguk oleh siapa pun untuk saat ini. Hal ini bertujuan mengantisipasi menularnya virus Corona itu.

"Jangan dijenguk dulu. Jadi itu area yang sangat zona merah (isolasi). Itu kami pun yang kalau masuk harus pakai alat," tegas dia.

Selain dua pasien itu, Sjahril menuturkan pihaknya kedatangan 4 orang yang diduga terinfeksi corona pada Senin malam. Tiga orang di antaranya memiliki riwayat kontak dengan pasien sebelumnya. Dan satu orang lagi usai bepergian dari negara terjangkit.

"Lalu pagi ini, ada lagi dua orang. Itu rujukan dari rumah sakit," kata dia.

Dia pun enggan mengungkap nama rumah sakit tersebut. Yang terpenting, para pasien itu masih dalam perawatan tim medis. Dan diharapkan hasilnya baik.

 

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Tak Lagi Sakti

Kabar corona masuk Indonesia bagaikan petir di tengah hari bolong. Masyarakat pun menjadi kaget. Sebab selama ini, Indonesia dianggap sebagai negara yang sakti menghadapi menangkal corona.

Pemerintah pun sangat yakin bahwa corona tidak akan mampir di Indonesia.

"Coba kalau ada, dimana itu virus Corona. Itu kan cuma orang mau bikin isu. Tidak (ada virus corona di Indonesia) sampai hari ini ya. Saya tidak tahu kalau sampai besok tapi sampai hari ini tidak. Sampai hari ini Indonesia masih zero corona," tegas Menko Polhukam Mahfud Md di UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, Sabtu (29/2/2020).

Mahfud menambahkan, seandainya ada orang di Indonesia yang terkena Corona pasti bisa terdeteksi dari ciri-cirinya. Mahfud menerangkan sampai saat ini belum ada orang di Indonesia yang memiliki ciri-ciri terkena Corona.

"Tidak ada virus corona. Coba kalau ada, kalau memang ada pasti ada korbannya to. Wong cirinya jelas didahului dengan panas, sesak nafas. Ini tidak ada orang penyakit seperti itu di sini. Jadi jangan percaya pada berita hoaks. Kita berdoa mudah mudahan sampai seterusnya tidak ada virus corona di Indonesia," urai Mahfud.

Selain itu, Wakil Presiden Ma'ruf Amin juga mengatakan, doa para kiai dan ulama berperan sebagai salah satu penangkal virus Corona (Covid-19) masuk ke Indonesia. Hingga Sabtu 29 Februari 2020, belum ada kasus virus corona di Indonesia, kendati negara-negara tetangga telah melaporkan konfirmasi sejumlah kasus virus ini.

"Ini berkat doa para kiai, berkat istiqasah," kata Ma'ruf Amin saat membuka Kongres Umat Islam Indonesia ke-VII di Bangka Belitung, ditulis Sabtu (29/2/2020).

Selain itu, lanjut dia, menyingkirnya virus Corona dari Indonesia lantaran banyak kiai yang membaca doa qunut. Doa qunut merupakan doa yang dibaca saat salat subuh oleh sebagian muslim.

"Banyak kiai dan ulama yang selalu membaca doa qunut dan saya juga begitu baca qunut. Makanya Corona nyingkir dari Indonesia," ujar Ma'ruf Amin.

Dia pun mengapresiasi Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dan semua pihak yang bekerja keras dalam menangani virus Corona masuk ke Indonesia. Padahal, sejumlah negara telah mengonfirmasi kasus Corona namun di Indonesia masih berstatus green zone.

"Supaya Indonesia tidak terpapar oleh korona ini beliau (Terawan) lah ini penjaga gawangnya. Padahal negara-negara lain hampir semuanya (terpapar virus Corona)" ucap dia.

"Mudah-mudahan terus dijaga," sambung Ma'ruf Amin.

 

Hadapi dengan Tenang dan Jangan Panik

Namun begitu, mitos itu kini telah sirna seiring adanya dua WNI terinfeksi corona. Indonesia pun tak kebal dari corona. Dan masyarakat diminta untuk tenang menghadapinya. Hal ini lantaran pemerintah sudah siap untuk mengantisipasi.

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menegaskan, tidak semua orang yang terkontak dengan positif virus corona (COVID-19) akan sakit. Dalam hal ini, sakit ikut terinfeksi virus corona.

"Tidak semua yang terkontak dengan orang yang positif akan menjadi sakit tergantung tubuhnya. Kita lakukan semua pengecekan detail. Ini tanggung jawab pemerintah Indonesia," ujar Terawan saat konferensi pers di RS Penyakit Infeksi Sulianti Saroso, Senin (2/3/2020).

Selain itu, Menkes Terawan juga menyebut, pentingnya menjaga daya tahan tubuh atau imunitas agar tidak mudah tertular.

Untuk pencegahan virus corona, setidaknya ada 6 cara yang bisa dilakukan:

1. Selalu jalankan pola hidup sehat

2. ‎Menjaga kebersihan perorangan

3. Rajin Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS). Bila tangan tidak tampak kelihatan kotor, gunakan antiseptik

4. Bila diperlukan gunakan masker bila Anda sedang dalam kondisi tidak fit, memiliki penyakit kronik dan berada di kerumunan orang

5. Mematuhi praktek – praktek pengamanan makanan seperti menghindari daging yang tidak dimasak atau penyediaan makanan dengan kondisi sanitasi yang baik serta mencuci buah dan sayuran dengan benar

6. Menghindari kontak yang tidak perlu dengan hewan diternakkan, hewan peliharaan dan hewan liar.

Dengan menjalankan pola hidup yang baik, diharapkan masyarakat dapat terhindar dari virus. Sehingga Indonesia akan bebas dari virus yang telah menyebar di 73 negara dengan jumlah korban meninggal 3.117 orang ini.

 

*Artikel ini sudah diubah pada Rabu, 4 Maret 2020 pukul 09.54 WIB, sebelumnya terdapat kesalahan redaksional. Tim Liputan6.com meminta maaf atas kesalahan ini.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya