Cegah Penularan Corona, Masyarakat Diminta Konsumsi Makanan Bergizi Demi Tingkatkan Imunitas

Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Corona, Doni Monardo mengimbau, masyarakat untuk secara menjaga psikologis dengan bergembira.

oleh Yopi Makdori diperbarui 14 Apr 2020, 20:50 WIB
Diterbitkan 14 Apr 2020, 20:50 WIB
Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19, Doni Monardo. (dok BNPB)
Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19, Doni Monardo. (dok BNPB)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19, Doni Monardo meminta seluruh masyarakat Indonesia untuk mengonsumsi makanan bergizi guna mencegah infeksi virus Corona. Hal ini demi meningkatkan sistem kekebalan tubuh di tengah masa pandemi Covid-19.

"Kita berusaha melakukan kampanye demi meningkatkan imunitas tubuh dengan makan makanan bergizi, minum vitamin, istirahat cukup, olahraga teratur," ujar Doni, Jakarta, Selasa (14/4/2020).

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana itupun mengimbau masyarakat untuk secara menjaga psikologis dengan bergembira serta menjauhi rasa panik di tengah wabah Corona ini.

Dia juga mengajak masyarakat untuk yang sehat tetap di rumah, sementara yang sakit dirawat untuk diobati.

"Pemerintah telah menyiapkan langkah perlindungan sosial sebesar Rp 405,1 triliun yang merupakan program prioritas untuk bidang kesehatan," kata Doni soal pencegahan Corona.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Siapkan 635 Rumah Sakit

Doni Monardo juga menyebut pemerintah telah mempersiapkan 635 rumah sakit rujukan yang tersebar di seluruh Indonesia guna menangani pasien Covid-19. Jumlah tersebut merupakan gabungan dari rumah sakit milik pemerintah, TNI, Polri maupun swasta.

"Saat ini telah siap sebanyak 635 rumah sakit rujukan dengan daya tampung 1515 ruang isolasi untuk pasien berat dan kritisi," ujar Doni.

Sementara itu, untuk pasien dengan gejala sedang, telah disiapkan Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet dan Rumah Sakit Darurat Pulau Galang. Masing-masing miliki kapasitas dua ribu pasien dan 400 pasien.

"Serta juga tempat observasi di Natuna," tutur Doni.

Dia menuturkan, pihaknya juga telah menggandeng unicorn medis berbasis media supaya masyarakat dapat berkomunikasi dengan dokter melalui dunia virtual. Hal ini agar rumah sakit khusus diprioritaskan bagi mereka yang memiliki keluhan berat.

"Sedangkan pasien ringan dapat dirawat di rumah dengan cara diobati berdasarkan petunjuk para dokter melalui virtual atau telemedicine," papar Doni.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya