INFOGRAFIS: Polemik Operasional KRL Jabodetabek saat Pandemi Corona

PSBB di Jabodetabek dinilai tak efektif karena KRL Commuter Line masih beroperasi. Namun, pengguna KRL mayoritas pekerja.

oleh Anri SyaifulAbdillah diperbarui 21 Apr 2020, 23:05 WIB
Diterbitkan 21 Apr 2020, 09:02 WIB
Banner Infografis Polemik Operasional KRL Jabodetabek saat Pandemi Corona. (Liputan6.com/Abdillah)
Banner Infografis Polemik Operasional KRL Jabodetabek saat Pandemi Corona. (Liputan6.com/Abdillah)

Liputan6.com, Jakarta - Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB untuk menekan penyebaran virus corona Covid-19 diterapkan di Jakarta beserta 8 wilayah sekitar yang populer disebut Jabodetabek. PSBB pertama kali diberlakukan di Jakarta, 10 April 2020, disusul 5 wilayah di Jawa Barat pada 18 April 2020 dan 3 daerah Tangerang Raya, Banten, 15 April 2020.

Namun, penerapan PSBB di Jabodetabek dinilai tak efektif karena kereta rel listrik atau KRL Commuter Line masih beroperasi saat pandemi corona Covid-19. Apalagi, saat jam sibuk di hari kerja, penumpukan calon penumpang terjadi di sejumlah stasiun seperti Stasiun Bogor, Jawa Barat.

Polemik pun muncul. Selanjutnya, 5 kepala daerah di Kota dan Kabupaten Bogor, Kota Depok, serta Kota dan Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat, mengusulkan penghentian KRL. Usulan serupa diajukan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Namun, usulan itu ditolak Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi yang juga Menteri Perhubungan Ad Interim, Luhut Binsar Pandjaitan. Apa alasannya? Apa pula plus-minus operasional KRL saat pandemi corona? Simak dalam Infografis berikut ini:

Video Pilihan

Infografis

Infografis Polemik Operasional KRL Jabodetabek saat Pandemi Corona. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Polemik Operasional KRL Jabodetabek saat Pandemi Corona. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya