Survei: Mayoritas Warga Jabodetabek Taat PSBB Meski Pendapatan Merosot karena Corona

Mayoritas warga Jabodetabek mengaku pendapatannya merosot tajam ketika ada Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) selama pandemi Corona.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 23 Apr 2020, 20:55 WIB
Diterbitkan 23 Apr 2020, 20:55 WIB
PSBB di Jakarta Diperpanjang 28 Hari hingga 22 Mei
Suasana arus lalu lintas di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Selasa (22/4/2020). Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan resmi memperpanjang masa penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta hingga 22 Mei 2020 mendatang. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Mayoritas warga Jabodetabek mengaku pendapatannya merosot tajam ketika ada Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) selama pandemi Corona. Hal ini terungkap dalam survei yang dilakukan Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI).

Lembaga itu melakukan telesurvei pada 14-19 April 2020, dengan mewawancarai 405 responden yang merespons dari 2.324 data panel responden di Jabodetabek, terkait diberlakukannya PSBB.

Direktur Eksekutif Lembaga Survei KedaiKOPI, Kunto Adi Wibowo mengatakan, 60,7 persen responden mengaku penghasilannya atau keluarga lebih buruk setelah ada imbauan kerja dari rumah dan penerapan PSBB terkait Corona.

"38,8 persen responden menjawab sama saja, sedangkan hanya 0,5 persen yang menjawab lebih baik dari sebelumnya," jelas Kunto dalam keterangannya, Jakarta, Kamis (22/4/2020).

Survei itu juga mengungkap sudah banyak masyarakat yang bekerja dari rumah selama wabah Corona. Meski 35,1 persen responden masih bekerja di luar rumah.

"Imbauan pemerintah untuk melakukan pekerjaan dari rumah, telah dipatuhi hampir 65% dari responden," kata Kunto.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Pilih Tak Mudik

Dia mengatakan, survei itu pun mengungkap banyak warga yang memilih untuk tidak mudik. Meskipun survei ini dilakukan sebelum ada keputusan larangan mudik.

"94,8% responden menjawab tidak akan mudik, walaupun penghasilan dan kondisi keuangan dirinya memburuk. Namun 29% dari para pendatang atau bukan asli daerah Jabodetabek mengatakan akan mudik pada Hari Raya Idulfitri nanti, 29,5% menjawab Ragu-ragu dan 4,5% menjawab tidak akan mudik," tukas Kunto.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya