Menjaga Kedamaian Pilkada 2024, Bukan Hanya soal Amankan Daerah yang Rawan

PSBB Bodebek Diperpanjang Mulai Besok hingga 14 Hari ke Depan

Emil menyatakan, secara umum, terjadi penurunan kasus Covid-19 hingga 38,5 persen di PSBB Jabodetabek.

oleh Yusron Fahmi diperbarui 28 Apr 2020, 06:57 WIB

Diterbitkan 28 Apr 2020, 06:57 WIB

Gubernur Jabar Ridwan Kamil mencoba Ventilator Vent-I buatan PTDI dan ITB di kepada di Hanggar Fixed Wing PTDI, Jalan Pajajaran Bandung, Jumat, 24 April 2020. (Foto: Humas PTDI)

Liputan6.com, Jakarta Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memastikan, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota dan Kabupaten Bogor, Kota Depok, serta Kota dan Kabupaten Bekasi (Bodebek) akan diperpanjang selama 14 hari mulai Rabu besok, 29 April 2020.

"PSBB Bodebek akan diperpanjang 14 hari ke depan mulai Rabu besok, sudah diputuskan," kata dia, dikutip dari Antara, Bandung, Senin (27/4/2020).

Adapun sejak PSBB diterapkan pada 15 April lalu di Bodebek, dia menyatakan, terjadi penurunan tren persebaran penularan Covid-19, terutama di tiga wilayah yaitu Bogor dan Kabupaten Bogor serta Depok.

Namun, kata dia, masih terdapat kenaikan kasus di Bekasi dan Kabupaten Bekasi sehingga menjadi salah satu alasan perlunya perpanjangan masa PSBB Bodebek.

"Jadi berita (kabar) ini highlight-nya, PSBB Bodebek berhasil khususnya di tiga wilayah," kata dia.

Secara umum, lanjutnya, terjadi penurunan kasus Covid-19 hingga 38,5 persen di PSBB Jabodetabek. "Artinya PSBB dianggap baik dan berhasil menekan persebaran COVID-19," ujar dia.

Evaluasi PSBB Bandung Raya

Selain PSBB Bodebek, Emil berujar, pemerintah Provinsi Jawa Barat juga akan mengevaluasi PSBB Bandung Raya. Dia mengatakan, status perpanjangan PSBB Bandung Raya akan diputuskan minggu depan.

Selain itu, Ridwan Kamil yang sekaligus ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat melaporkan perkembangan kasus di Jawa Barat.

Hingga Rabu (24/7/2020) pukul 16:43 WIB, terdapat 912 kasus positif Covid-19, 93 orang sembuh, dan 77 orang meninggal dunia.

Sementara terdapat total 39.043 Orang Dalam Pemantauan (ODP) dengan 8.935 orang masih dalam proses pemantauan serta total 4.373 Pasien Dalam Pengawasan (PDP), 2.049 orang masih dalam pengawasan.

"Lalu terkait penanganan kesehatan secara umum, sudah hampir 100 ribu tes masif yang kami lakukan dengan metode RDT (Rapid Diagnostic Test) hasilnya 2.000-an positif, akan kita tindak lanjuti dengan metode PCR (Polymerase Chain Reaction)," ujar dia.

Lanjutkan Membaca ↓