Kader PAN Menunggu Petuah Amien Rais soal Partai Baru

Politikus senior Partai Amanat Nasional Putra Jaya Husin mengatakan kader merasakan ada yang tidak beres dari internal partai.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Mei 2020, 20:56 WIB
Diterbitkan 06 Mei 2020, 20:56 WIB
Sambangi KPK, Amien Rais Temui Agus Rahardjo
Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais mendatangi Gedung KPK, Jakarta, Senin (29/10). Amien akan menemui Pimpinan KPK Agus Rahardjo. (Merdeka.com/Dwi Narwoko)

Liputan6.com, Jakarta - Politikus senior Partai Amanat Nasional Putra Jaya Husin mengatakan, para kader PAN menunggu petuah dari sang pendiri, Amien Rais, mengenai pembentukan partai baru.

Wacana ini pernah diinisiasi oleh pendukung Mulfachri Harahap (mantan calon Ketum PAN) di Kongres V karena kecewa dengan pengurus dan hasil kontestasi.

Putra mengatakan, desakan kader makin menguat mendengar kabar putra Amien Rais, Hanafi Rais mundur sebagai pengurus dan anggota DPR dari PAN. Kader merasakan ada yang tidak beres dari internal partai. Putra mengaku banyak kader di daerah yang mendesaknya segera membahas pembentukan partai baru.

"Saya bilang sabar kita tunggu Pak Amien, menunggu arahan dan tausyiah Pak Amien," ujar Putra saat dihubungi, Rabu (6/5/2020).

Dia mengatakan, sebelum pengunduran diri Hanafi, banyak kader partai yang merasa tidak nyaman dengan PAN. Ketidaknyamanan ini disebabkan oleh pengurus DPP baru. Dia menuturkan, partai dianggap sebagai alat untuk mendekatkan ke kekuasaan saja.

"Partai dipakai untuk bargaining menjadi menteri, gubernur hanya untuk dipakai untuk mencapai sebuah posisi kekuasaan saja," kata Putra.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Minta Kader Sabar

Namun, Putra salah satu orang yang melarang kader melakukan pengunduran diri dan menyarankan bersabar. Dia pun meminta bersabar dan menunggu keputusan Amien Rais. Dia bilang, Amien masih mengamati dan melakukan perhitungan politik.

"Banyak sebetulnya sebelum Hanafi yang mau mundur cuma ya kita larang. Buat apa mundur partai baru saja belum ada. Kan belum 100 persen jadi bisa saja enggak jadi bisa jadi," kata dia.

 

Reporter: Ahda Bayhaqi

Sumber: Merdeka

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya