Gugus Tugas Covid-19 Jelaskan Maksud Kurva Kasus Corona di Indonesia Melandai

Tren penurunan kasus virus corona Covid-19 di Indonesia harus dilihat berdasarkan jumlah kasus mingguan.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 11 Mei 2020, 17:46 WIB
Diterbitkan 11 Mei 2020, 17:46 WIB
Wiku Adisasmito
Di Graha BNPB, Jakarta, Minggu (5/4/2020), Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Penanganan Percepatan Covid-19 Wiku Adisasmito menegaskan, hindari penggunaan bilik disinfektsi. (Dok Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menjelaskan maksud kurva kasus virus corona yang diklaim pemerintah melandai.

Menurut dia, tren penurunan kasus virus corona Covid-19 di Indonesia harus dilihat berdasarkan jumlah kasus mingguan, bukan harian.

"Jadi yang dimaksud dengan kurva melandai adalah suatu tren yang seharusnya kita melihatnya tidak boleh hanya harian, tetapi mingguan," ujar Wiku dalam video conference, Senin (11/5/2020).

Dia mengatakan bahwa untuk mengetahui perkembangan corona, dapat dilihat dari laju kasus yang tergambar dalam sebuah kurva. Namun, untuk mengetahui apakah corona melandai atau tidak, harus dilihat berdasarkan perkembangan kasus setiap minggunya.

"Apabila tren mingguannya makin lama makin menurun terus, tidak harus banyak tetapi menurun terus. Itulah yang disebut sebagai melandai," jelasnya.

Wiku mengatakan melandainya kurva dapat dilihat di 10 provinsi dengan jumlah kasus virus corona terbanyak. Namun jika dilihat dari jumlah kasus harian, dia mengakui bahwa kasus corona masih fluktuatif.

"Sempat tinggi pada bulan April, kemudian menurun dan akhirnya naik lagi. Bisa saja naiknya juga karena testingnya yang makin banyak. Maka dari itu melihat tren ini harus tidak boleh hanya harian, tetapi beberapa minggu," kata Wiku.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Update Kasus 11 Mei 2020

Melihat Posko COVID-19 Dinas Kesehatan DKI Jakarta
Petugas menunjukan penyebaran virus corona (COVID-19) pada layar pemantau di Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Senin (9/3/2020). Sampai hari ini, Posko COVID-19 DKI Jakarta terlah dihubungi 3.580 orang. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya diberitakan, jumlah pasien terkonfirmasi positif virus corona Covid-19 di Indonesia masih terus bertambah. Hal ini diungkapkan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto.

Yurianto menuturkan, per hari ini, Senin (11/5/2020), ada penambahan kasus positif corona Covid-19 sebanyak 233 orang.

"Sehingga totalnya menjadi 14.265 orang," ujar Yurianto melalui konferensi pers di Gedung BNPB Jakarta, Senin (11/5/2020).

Yurianto menambahkan, jumlah pasien yang sembuh dari virus corona Covid-19 juga bertambah 183 orang. Dengan begitu, total kasus sembuh di Indonesia menjadi 2.881 orang.

Kasus meninggal dunia akibat virus corona Covid-19 pada hari ini juga bertambah 18 orang. Sehingga total akumulatif kasus meninggal dunia akibat corona menjadi 991 jiwa.

Data update pasien corona Covid-19 ini tercatat sejak Minggu, 10 Mei 2020 pukul 12.00 WIB hingga hari ini pukul 12.00 WIB.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya