Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 10 orang korban pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat pandemi virus corona Covid-19 memilih bertahan tinggal di GOR Karet Tengsin, Jakarta Pusat. Mereka tidak memiliki pilihan lain lantaran tidak mampu menyewa tempat tinggal di Jakarta setelah tak bekerja.
"Ada yang menetap sejumlah 10 orang karena korban PHK ya dia tetap di sana (GOR Karet Tengsin). Mereka bertahan karena enggak mampu kontrak rumah, ya kami (Pemkot Jakarta Pusat) tampung mereka di situ," kata Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat, Ngapuli Parangin-angin, Jumat (15/5/2020).
Seperti dilansir Antara, 10 korban PHK itu berasal dari wilayah Jakarta Pusat, Jakarta Barat, dan Tangerang.Â
Advertisement
Berbeda dengan para penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) yang tinggal di GOR Karet Tengsin setelah terjaring razia petugas, para korban PHK datang atas kemauan sendiri.Â
"Mereka yang PHK itu datang sendiri dia, mereka bukan hasil penjangkauan, mereka datang sendiri minta perlindungan. Karena enggak sanggup kontrak rumah, enggak sanggup beli makan, kita layani mereka dengan baik," kata pria yang akrab disapa Apul itu.
Â
Fasilitasi Makanan dan Kesehatan
Fasilitas yang diberikan oleh Sudin Sosial Jakarta Pusat terhadap korban PHK itu selain tempat tidur adalah pemenuhan kebutuhan makanan dan minum, serta kebutuhan kesehatan dan kebersihan.
"Peralatan mandi kita siapkan untuk mereka. Kita upayakan bagaimana caranya mereka tetap terfasilitasi karena butuh perhatian," kata Apul.
Selain 10 korban PHK, hingga Jumat (15/5/2020) pukul 12.00 WIB, Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat mencatat terdapat 44 PMKS yang ditampung di GOR Karet Tengsin.
Sejak akhir April 2020, Pemerintah Kota Jakarta Pusat menyulap GOR Karet Tengsin sebagai tempat penampungan sementara para PMKS yang terjaring dalam Operasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan Operasi Ramadhan untuk mengurangi potensi penyebaran Covid-19 di luar ruangan.
Advertisement