Liputan6.com, Jakarta - Mal diseluruh wilayah DKI Jakarta rencananya akan dibuka kembali pada 5 Juni 2020. Terkait mal mana saja yang akan dibuka, Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) DKI Jakarta masih enggan mengatakannya.
"Rencana mal di buka mulai tanggal 5 Juni," kata Ellen Hidayat kepada Liputan6.com, Sabtu, 23 Mei 2020.
Dia mengungkap, sebelumnya pihaknya sempat melihat infografis berjudul Pemulihan Ekonomi yang akan dilakukan Pemerintah Indonesia secara bertahap. Salah satunya ditulis jika mal akan dibuka pada fase 2 yaitu pada 8 Juni 2020.
Advertisement
Dia pun menanggapi positif dengan menyatakan akan mengikuti arahan dari pemerintah dan Gubernur DKI Jakarta Anie Baswedan terkait tanggal yang dipilih untuk mulai beroperasinya pusat perbelanjaan di Ibu Kota.
Ellen mengaku menjelang Lebaran, mal di DKI Jakarta mayoritas banyak yang tutup. Hanya saja, ada beberapa kategori yang diperbolehkan sesuai aturan Pembatasan Sosial Beskala Besar (PSBB).
"Mal di DKI tidak ada yang buka menjelang Lebaran, karena PSBB. Yang buka hanya beberapa kategori yaitu farmasi, supermarket dan beberapa F&B take away," ujarnya.
Selain itu, pihaknya pun akan menghimbau kepada Pusat belanja anggota APPBI-DKI agar menerapkan berbagai Standard Operating Procedure (SOP) atau protokol kesehatan yang berlaku.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Pengusaha Mal: Jangan Perpanjang PSBB
Ellen juga meminta agar pemerintah DKI jangan memperpanjang masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Yang harus dilakukan adalah harus bisa menyesuaikan pada fase New Normal.
"PSBB tidak perlu diperpanjang. Karena selama dua bulan PSBB masyarakat sudah mengerti dan melaksanakan protokol kesehatan," kata Ellen kepada Liputan6.com, Sabtu (23/5/2020).
Sementara itu, menanggapi banyaknya pelanggaran PSBB yang dilakukan masyarakat menjelang lebaran yang memenuhi mal dibeberapa daerah di Indonesia, membuat dirinya miris. Karena masyarakat mengabaikan protokol kesehatan yang telah dibuat pemerintah.
"Sebaiknya kita ikuti protokol kesehatan yang sudah dibuat pemerintah. Karena dengan masa PSBB ini sudah banyak yang terimbas secara finansial. Jangan sampai jumlah penderita covid-19 naik lagi," pungkasnya.
Advertisement