Survei RRI dan Indo Barometer: Kemiskinan Meningkat saat Wabah Corona

Masyarakat disebut tak puas dengan penanganan pemerintahan Jokowi-Ma'ruf dalam mengatasi pengangguran tersebut.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 26 Mei 2020, 13:05 WIB
Diterbitkan 26 Mei 2020, 12:59 WIB
FOTO: Kurangi PHK, Pemerintah Beri Kelonggaran Pegawai di Bawah 45 Tahun
Pegawai pulang kerja berjalan di trotoar Jalan Sudirman, Jakarta, Selasa (12/5/2020). Pemerintah memberi kelonggaran bergerak bagi warga berusia di bawah 45 tahun untuk mengurangi angka pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat pandemi virus corona COVID-19. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Puslitbangdiklat RRI bekerja sama dengan Indo Barometer merilis hasil penelitian mereka yang dilakukan 12-18 Mei 2020, terkait melihat persepsi publik terhadap dampak Covid-19.

Dalam survei yang dilakukan melalui wawancara dengan telepon seluler tersebut, menggambarkan salah satunya mengenai kemiskinan yang terjadi saat pandemi.

"44, 3% sangat meningkat, 45,8% cukup meningkat. 8% sama saja, sangat menurun 1%, tidak tahu atau tidak jawab 0,8%," tulis hasil survei tersebut seperti dikutip, Selasa (26/5/2020).

Hal ini juga tergambar dalam pengangguran yang dipandang meningkat.

"59, 8% sangat meningkat, 35,8% cukup meningkat. 3,5% sama saja, sangat menurun 0,3%, tidak tahu atau tidak jawab 0,8%," tulisnya.

Dengan hal tersebut, masyarakat disebut tak puas dengan penanganan pemerintahan Jokowi-Ma'ruf dalam mengatasi pengangguran tersebut.

"0, 3% sangat puas, 11,3% puas. 73,5% tidak puas, 10,8% tidak puas sama sekali. Tidak tahu atau tidak jawab 4,3%," tulis data tersebut.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Tidak Puas

Petugas Medis Tangani Pasien Virus Corona di Ruang ICU RS Wuhan
Petugas medis dari Provinsi Jiangsu bekerja di sebuah bangsal ICU Rumah Sakit Pertama Kota Wuhan di Wuhan, Provinsi Hubei, 22 Februari 2020. Para tenaga medis dari seluruh China telah mengerahkan upaya terbaik mereka untuk mengobati para pasien COVID-19 di rumah sakit tersebut. (Xinhua/Xiao Yijiu)

Hal ini juga senada dengan tidak puasnya masyarakat dengan pemerintah pusat terkait mengatasi masalah kemiskinan.

"0,8% sangat puas, 22,8% puas. 67,3% tidak puas, 6,8% tidak puas sama sekali. Tidak tahu atau tidak jawab 2,5%," demikian seperti dikutip.

Adapun survei ini dilakukan di 7 Provinsi yakni; Jabar, Jateng, Jatim, DKI Jakarta, Banten, Sumut dan Sulsel dengan 400 responden, dengan margin error kurang lebih 4,9%, pada tingkat kepercayaan 95%.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya