Jumlah Pasien Covid-19 Terus Meningkat, Ini yang Dilakukan Pemprov Kalsel

Sahbirin menyatakan akan berupaya mengendalikan penyebaran Covid-19 di Kalimatan Selatan.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 07 Jun 2020, 13:26 WIB
Diterbitkan 07 Jun 2020, 13:26 WIB
Rapid test surabaya
Badan Intelijen Negara (BIN) kembali melanjutkan rangkaian rapid test massal di Surabaya, Jawa Timur. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) Sahbirin Noor mengaku terkejut dengan peningkatan pasien positif corona Covid-19 di wilayahnya. Berdasarkan data, Sabtu 6 Juni 2020, pasien positif Covid-19 di Kalimantan Selatan sudah mencapai 1.247 kasus.

"Belum pernah saya dihadapkan kepada situasi seperti sekarang. Kami memang terkaget, tetapi kami tidak putus asa," ujar Sahbirin dalam keterangannya, Minggu (7/6/2020).

Sahbirin menyatakan hal tersebut usai menerima kunjungan dari Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo, Menko PMK Muhajir Effendy, dan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.

Terawan dalam kunjungannya membawa dua alat tes polymerase chain reaction (PCR) untuk diberikan kepada Pemerintah Provinsi Kalsel. Selain Menkes juga membawa plasma konvalesen, ventilator, rapid test, dan alat pelindung diri.

Sahbirin mengatakan, lantaran melonjaknya pasien positif Covid-19 di Kalimantan Selatan, pihaknya kini telah menyediakan ratusan tempat tidur untuk merawat pasien Covid-19.

"Semua sumber daya, difokuskan untuk mengendalikan Covid-19. Jumlah tempat tidur di rumah sakit yang semula hanya 22 tempat tidur, sekarang sudah ditingkatkan menjadi 600 tempat tidur," kata dia.

Sahbirin menyatakan akan berupaya mengendalikan penyebaran Covid-19 di Kalimatan Selatan. "Bersama-sama para bupati dan wali kota, serta seluruh komponen masyarakat, kami mencoba mengendalikannya," kata Shabirin.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Siap Periksa 24 Jam

Dalam kesempatan yang sama, Kepala BBTKL-PP Slamet Mulsiswanto menjelaskan, kemampuan pemeriksaan yang dilakukan laboratorium telah ditingkatkan dari semua hanya 68 spesimen menjadi 400 spesimen setiap hatinya.

"Kalau harus melakukan pemeriksaan 24 jam, kami siap apabila dibantu jumlah tenaga laboratoriumnya," kata Slamet.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya