Kota Bogor Lanjutkan PSBB karena Masih Masuk Zona Kuning

Kota Bogor melanjutkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) setelah hasil evaluasi terbaru tingkat kewaspadaan kota dan kabupaten di Jawa Barat terkait pandemi Covid-19 diumumkan.

oleh Rita Ayuningtyas diperbarui 13 Jun 2020, 18:22 WIB
Diterbitkan 13 Jun 2020, 18:22 WIB
FOTO: Bima Arya Tinjau Penerapan Protokol Kesehatan di Stasiun Bogor
Wali Kota Bogor Bima Arya (tengah) saat meninjau Stasiun Bogor, Jawa Barat, Selasa (9/6/2020). Bima Arya mengunjungi Stasiun Bogor untuk melihat kesiapan aparat keamanan mengantisipasi antrean panjang serta penerapan protokol kesehatan pada penumpang KRL. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Kota Bogor melanjutkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) setelah hasil evaluasi terbaru tingkat kewaspadaan kota dan kabupaten di Jawa Barat terkait pandemi Covid-19 diumumkan. Bogor masih berada pada level tiga atau di zona kuning.

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengungkapkan, hal itu setelah menikuti telekonferensi kepala daerah di Jawa Barat bersama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Jumat 12 Juni 2020. Seperti dilansir Antara, Sabtu (13/6/2020), 

Pada telekonferensi tersebut, Ridwan Kamil merinci, hasil evaluasi terbaru dan data terbaru. Ada 10 kabupaten dan kota di Jawa Barat yang saat ini berada di level tiga atau zona kuning.

Ke-10 daerah tersebut adalah, Kabupaten Bogor, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Garut, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Karawang, Kabupaten Sukabumi, serta Kota Bandung, Kota Bekasi, Kota Depok dan Kota Bogor.

Kemudian, 17 kabupaten dan kota lainnya sudah berada pada level dua atau zona biru, yakni Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Subang, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Tasikmalaya, serta Kota Banjar, Kota Cimahi, Kota Cirebon, Kota Sukabumi, dan Kota Tasikmalaya.

"Saya menyimpulkan ada kenaikan tren kasus positif COVID-19 dalam dua minggu ini," kata Emil.

Menurut Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, tren kenaikan itu walaupun masih dalam kategori terkendali, tapi angka reproduksinya naik pelan-pelan, dari 0,69 lalu ke 0,72, dan sekarang jadi 0,8.

"Semoga hal ini tidak menjadi berita buruk di dua minggu berikutnya. Saya titip jaga wilayahnya masing-masing," kata Emil.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Seirama dengan DKI

Emil menambahkan, khusus di Bogor, Depok, dan Bekasi (Bodebek) agar tetap seirama dengan kebijakan DKI.

"Saya titip 80 persen kebijakannya agar seirama dengan kebijakan DKI Jakarta. Kalau ada kearifan lokal yang berbeda, seperti ojek online, kami persilahkan diputuskan sesuai dengan situasi di daerah masing-masing," ujar Emil.

Kalau ada kebutuhan khusus di Bodebek, menurut Emil, maka seluruh sumber daya di Provinsi Jawa Barat akan dimaksimalkan untuk Bodebek, sampai penerapan perpanjangan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi berakhir pada 4 Juli.

"Hal ini disiapkan untuk memastikan fluktuasi di DKI Jakarta jangan sampai berdampak ke Bodebek," kata Emil yang cukup mengkhawatirkan moda transportasi massal commuterline di Jabodetabek.

Sementara itu, Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto mengatakan, level kewaspadaan kuning artinya kebijakan PSBB transisi fase kedua tetap berlaku. "Karena masih level kuning, sehingga belum ada perubahan kebijakan," katanya.

Menurut Bima, pada level kuning itu, itu artinya aktivitas resepsi pernikahan, seminar di hotel dan kegiatan yang terjadi pengumpulan massa lainnya, masih belum dibolehkan.

Sementara itu, untuk pembukaan mal di Kota Bogor, Bima menyebut masih dibolehkan dengan syarat menjalani protokol kesehatan secara ketat.

"Jika pengelola mal siap dengan semua persyaratannya, kami akan cek langsung di lapangan, lalu akan kami berlakukan masa uji coba pembukaan mal selama satu minggu. Kalau berjalan dengan baik, silahkan teruskan. Kalau tidak, akan kami evaluasi kembali," kata Bima.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya