Jumlah Penumpang MRT Naik saat PSBB Transisi

Namun kenaikan itu belum signifikan karena sebagian kegiatan perkantoran serta mal-mal di Jakarta belum dimulai.

oleh Rinaldo diperbarui 15 Jun 2020, 06:52 WIB
Diterbitkan 15 Jun 2020, 06:52 WIB
Potret Masyarakat Jakarta di Tengah Pandemi Covid-19
Penumpang duduk di bangku yang tidak ditempeli stiker panduan jarak di stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta, Kamis (19/3/2020). Masyarakat kini lebih waspada dalam menanggapi penyebaran virus corona Corona-19 dengan seiring bertambahnya kasus tersebut di Tanah Air. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - PT MRT Jakarta (Persoroda) mencatat terjadi peningkatan jumlah penumpang di masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi. Peningkatan itu tercatat sejak Rabu 10 Juni 2020 hingga Sabtu 13 Juni 2020.

"Ya terjadi peningkatan, misalnya Rabu ada 13.308 penumpang. Kamis ada 13.082 penumpang, Jumat sebanyak 13.250 penumpang dan Sabtu sebanyak 4.675 penumpang," ujar William Sabandar saat bertemu secara daring, Minggu (14/6/2020).

Menurut dia, jumlah penumpang memang naik lima hingga enam kali lipat dibanding minggu lalu. Namun hal itu belum signifikan karena sebagian kegiatan perkantoran serta mal-mal di Jakarta belum dimulai.

"Ketika kegiatan perekonomian mulai dibuka, kami memprediksi angka ini akan naik menjadi 20.000 sampai 30.000," katanya seperti dikutip BeritaJakarta.com.

Jika sebelumnya pada tiga periode PSBB pengguna layanan MRT Jakarta hanya berkisar 2.000 pengguna per hari dengan pembatasan jam operasional hanya 12 jam pukul 06.00-18.00, maka saat ini jumlah pengguna diperkirakan dapat merangkak naik dengan jam operasional yang bertahap normal mulai pukul 05.00-21.00.

Untuk menjaga kepercayaan penumpang terkait keamanan dan kebersihan di lingkungan MRT Jakarta, William mengatakan, ada protokol khusus bernama Protokol Bangkit yang dijalankan selama layanan MRT berjalan beriringan dengan kenormalan baru.

Sebelumnya, William Sabandar juga menyatakan, pihaknya menyediakan ruang isolasi di setiap stasiun untuk penumpang yang diduga terpapar Covid-19. Dia menyebut, setiap penumpang yang menunjukkan gejala akan langsung diarahkan ke ruang isolasi tersebut. Dalam penanganannya akan dilakukan sesuai aturan yang telah ditetapkan.

"Jika ada penumpang yang ternyata lolos dari pemeriksaan thermal scaner nantinya kemudian ternyata sakit atau ada indikasi tunjukan itu maka dia akan segera diarahkan ke ruang isolasi yang ada di stasiun MRT," kata William dalam diskusi virtual, Kamis (11/6/2020).

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lokasi Isolasi

Dia menyebut lokasi isolasi tersebut merupakan ruangan kantor staf di setiap stasiun MRT yang dialihfungsikan. Bahkan tenaga medis dan petugas khusus juga telah disediakan.

"Jadi kami siapkan perangkat khususnya. Kami alokasikan anggaran khusus untuk menyiapkan ruang isolasi ini di setiap stasiun," ucapnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya