Anggota DPRD DKI Minta Formula E di Jakarta Dibatalkan

Menurut dia, jika Formula E tetap dipaksakan justru berpotensi merugikan keuangan APBD DKI Jakarta.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Jun 2020, 19:57 WIB
Diterbitkan 17 Jun 2020, 19:57 WIB
Konvoi Kendaraan Listrik Sambut Formula E 2020
Mobil BMW i8 Roadster, i8 Coupe dan BMW i3s mengawal konvoi mobil listrik jelang jadwal pelaksanaan balap mobil listrik atau Formula E 2020 di kawasan Sudirman, Jakarta, Jumat (20/9/2019). Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menaiki mobil listrik berjenis BMW i8 roadster. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta - Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Merry Hotman meminta Pemprov DKI Jakarta dalam hal ini PT Jakarta Propertindo (Jakpro) dan Dinas Pemuda dan Olahraga DKI Jakarta segera membatalkan ajang balap mobil listrik Formula E.

Merry mengaku tidak yakin bahwa tujuan Formula E untuk mendatangkan banyak turis dari mancanegara akan terwujud, mengingat, pandemi virus corona Covid-19 yang masih terjadi.

“Apakah mungkin orang dari Korea datang ke Indonesia untuk menonton Formula E dalam kondisi saat ini (wabah Covid-19),” kata Merry, di Jakarta, Rabu (17/6/2020).

Selain itu, perbaikan kondisi perekonomian maupun sosial pascapandemi juga membutuhkan waktu. Kondisi ini tentu akan menjadi hambatan bagi pelaksanaan Formula E.

“Dampak (sosial-ekonomi) Covid-19 ini tidak hanya sampai tahun 2021, tapi tahun 2023 kita baru merangkak (perekonomian). Saya yakin Formula E tidak akan tercapai sampai tahun 2023,” katanya.

Atas dasar itulah dia meminta pelaksanaan Formula E dievaluasi dan dibatalkan. Menurut dia, jika Formula E tetap dipaksakan justru berpotensi merugikan keuangan APBD DKI Jakarta. 

“Kami meminta untuk dievaluasi dan dibatalkan sampai tahun yang berjalan,” katanya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Tarik Kembali Uang Komitmen

Penampakan Aspal Uji Coba Lintasan Formula E di Monas
Contoh aspal lintasan Formula E terlihat di kawasan Monas, Jakarta, Minggu (23/2/2020). Aspal untuk sirkuit Formula E di uji coba di Monas, lokasi pengaspalan itu berada di Monas bagian timur. Pengaspalan dilakukan dengan dua metode, sandsheet dan geotextile. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Merry juga meminta kepada Pemprov DKI untuk menarik uang komitmen atau commitment fee yang diserahkan kepada FEO sebesar 31 juta poundsterling.

Dibanding untuk ajang balap, kata dia, sebaiknya uang tersebut untuk perbaikan ekonomi warga Jakarta yang terdampak pandemi Covid-19.

“Sebaiknya acara dibatalkan dan uang dikembalikan untuk kepentingan rakyat,” tandas dia.

 

Reporter: Wilfridus Setu Embu/Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya