Liputan6.com, Jakarta - Seorang anak 11 tahun menjadi korban peluru nyasar saat bermain dengan teman-teman di Pademangan Jakarta Utara pada Rabu 17 Juni 2020 malam. 10 hari berlalu, namun pelaku yang menembakkan peluru tersebut tak kunjung tertangkap. Kasusnya tak kunjung terungkap.
Kepolisian Resor Metro Jakarta Utara mengegaskan masih menyelidiki kasus peluru nyasar yang mengenai anak berinisial IA itu.
"Terkait kasus peluru nyasar sudah sebanyak 10 saksi yang kita periksa," kata Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Utara Kombes Pol Budhi Herdi Susianto, seperti dilansir Antara, Sabtu (27/6/2020).
Advertisement
Menurut dia, para saksi tidak mendengar adanya suara letupan dari senjata api pada saat peluru mengenai bagian punggung IA. Ini salah satu hal yang menyulitkan kepolisian melacaknya.
Selain memeriksa sepuluh saksi, Budhi mengatakan, Polres Jakarta Utara masih menunggu hasil uji balistik peluru nyasar itu dari Laboratorium Forensik Polri.
"Belum keluar hasil labfornya, kita enggak tahu, kita bukan ahlinya, nanti salah. Kita sudah tahu (pelurunya), tapi hanya perkiraan kita," kata Budhi.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Kronologi
Sebelumnya, seorang anak diduga menjadi korban peluru nyasar saat bermain dengan teman-teman di Pademangan Jakarta Utara. Kejadian ini terjadi pada Rabu 17 Juni 2020 malam.
Saat itu, IA (11) tengah bermain bersama teman-teman di dekat rumah. Tiba-tiba merasa ada seperti sebuah benda yang menghentak punggungnyanya. Budhi menerangkan, saat itu korban tak begitu memperdulikannya.
"Katanya saat itu kaya orang nepuk saja," kata Budhi beberapa waktu lalu.
Budhi mengatakan, korban menyadari ada yang aneh ketika ditegur temannya. Punggungnya mengeluarkan bercak darah.
"Waktu bubar nongkrong, pas mau pulang temannya bilang kok basah ini kenapa punggungnya darah," ujar dia.
Advertisement