Liputan6.com, Jakarta - Ketua Pengurus Pusat Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Zuhairi Misrawi menyayangkan masih ada yang berpandangan Presiden pertama RI Sukarno atau Bung Karno, jauh dengan Islam dan dekat dengan komunisme.
Menurut dia, banyak peran Sukarno dalam perkembangan peradaban Islam. Dan itu tercatat dan diakui oleh sejarah dunia.
"Bung Karno mendapatkan gelar Pahlawan Islam dan kemerdekaan dari para pemimpin negara-negara Islam Asia-Afrika pada tahun 1965 karena berjasa besar bagi gerakan melawan penjajahan. Bung Karno telah menjadi inspirasi bagi dunia Islam untuk meraih kemerdekaan, sehingga namanya sangat harum di seantero dunia Islam, khususnya di Timur-Tengah," kata Zuhairi dalam keterangannya, Sabtu (27/6/2020).
Advertisement
Pria yang akrab disapa Gus Mis ini, juga menceritakan bagaimana Sukarno berhasil meyakinkan Pemimpin Uni Soviet, Nikita Khrushchev agar menemukan makam Imam Bukhari yang hari ini, menjadi rujukan umat islam untuk mempelajari hadist Nabi Muhammad SAW.
"Membangunnya kembali semegah mungkin karena jasa Imam Bukhari bagi umat Islam sangat besar dalam melestarikan khazanah hadis Nabi Muhammad SAW. Nama Bung Karno dicatat dengan tinta emas karena umat Islam akhirnya bisa berziarah ke Imam Bukhari di Samarkand, Uzbekistan," ungkap Gus Mis.
Â
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Gelar dari Al Azhar Kairo Mesir
Selain itu, peran Bung Karno lainnya, di Mesir, pada tahun 1960, di mana yang beliau mendapatkan gelar doktor honoris causa dari Universitas al-Azhar Mesir dalam bidang filsafat Islam pada Fakultas Ushuluddin.Bahkan, nama Bung Karno bakan diabadikan menjadi sebuah nama jalan di Mesir.
Dia pun berpandangan, Bung Karno yang berhasil menyakinkan banyak negara, dengan Pancasila, bisa mempersatukan seluruh elemen. "Bahwa Pancasila telah terbukti berhasil mempersatukan seluruh elemen bangsa di negeri ini," tukasnya.
Karena itu, Gus Mis meminta semua pihak untuk tidak terpancing. Karena Pancasila membawa ke arah persatuan. "Kita harus yakin, bahwa mereka yang benar-benar mengamalkan Pancasila pada hakikatnya mendorong pada perdamaian dan persatuan," pungkasnya.
Advertisement