Pakar Medis Gugus Tugas Sebut Ruangan Ber-AC Tingkatkan Penularan Covid-19

Penerapan protokol kesehatan yang selama ini diterapkan tetap bisa mencegah potensi penuaran virus corona Covid-19 lewat udara.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 12 Jul 2020, 08:33 WIB
Diterbitkan 12 Jul 2020, 08:33 WIB
Gambar ilustrasi Virus Corona COVID-19 ini diperoleh pada 27 Februari 2020 dengan izin dari Centers For Desease Control And Prevention (CDC). (AFP)
Gambar ilustrasi Virus Corona COVID-19 ini diperoleh pada 27 Februari 2020 dengan izin dari Centers For Desease Control And Prevention (CDC). (AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Anggota Tim Pakar Medis Gugus Tugas Nasional I Gusti Ngurah Kade Mahardika menyebut, selain melalui percikan droplet, penularan virus corona Covid-19 tidak dipungkiri dapat terjadi melalui transmisi udara atau airborne transmission.

Kendati demikian, penelitian penularan melalui transmisi udara sampai saat ini masih terus dikaji seiring dengan perkembangan pemahaman pada virus corona Covid-19 oleh para ahli.

Mahardika yang juga merupakan Guru Besar Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana menjelaskan bahwa potensi penyebaran Covid-19 dapat terjadi melalui udara, apabila berada pada tempat yang tertutup.

"Ini (Covid-19) biasanya dalam setting ruangan tertutup, misalnya bus, ruangan yang memiliki air conditioner (AC), pusat perdagangan, perkantoran, dan restoran yang memiliki ventilasi buatan atau ber-AC," ujar Mahardika dalam keterangannya, Minggu (12/7/2020).

Senada dengan Mahardika, anggota Tim Pakar Medis Gugus Tugas Nasional Budiman Bela menambahkan, selain tempat yang tertutup, udara dingin pada ruang tertutup meningkatkan potensi terjadinya penularan Covid-19.

"Tempat tertutup itu berpotensi menular juga, apalagi kalau kondisi udara dingin (ber-AC). Tetapi jika kita menggunakan masker dan menjaga jarak, kemungkinan untuk menular itu jauh lebih kecil," kata Budiman.

Budiman menjelaskan penggunaan masker dan jaga jarak akan menghambat terjadinya transmisi virus melalui udara. Hal ini dikarenakan masker dapat menampung virus yang keluar ketika seseorang berbicara, bernyanyi, batuk, dan bersin dari hidung atau mulut sehingga virus yang keluar tidak akan bertransmisi.

"Semua aktivitas mengeluarkan virus ketika kita berbicara, bernyanyi, batuk dan bersin. Namun virus itu akan tertampung oleh masker kalau kita menggunakan masker," kata Budiman.

Budiman menekankan pencegahan terjadinya transmisi Covid-19 melalui udara adalah dengan tetap menggunakan masker seperti protokol kesehatan yang telah ditetapkan.

"Kalau ditanya pencegahannya, tetaplah gunakan masker," tegas Budiman.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Jaga Jarak dan Cuci Tangan

Ilustrasi mencuci tangan
Ilustrasi mencuci tangan (Dok.Unsplash)

Selain penggunaan masker, penerapan protokol kesehatan dengan physical distancing atau jaga jarak, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, serta tidak menyentuh wajah sebelum melakukan cuci tangan juga penting untuk dilakukan.

Tidak hanya bagi masyarakat, penyedia jasa atau pengelola usaha harus memperhatikan ventilasi yang ada pada ruangan, guna mencegah terjadinya transmisi Covid-19 melalui udara. Mahardika merekomendasikan untuk menggunakan usaha ventilasi alami seperti membuka jendela dan pintu.

"Gunakan yang sederhana, seperti ventilasi alami dengan membuka jendela dan pintu sehingga dengan ventilasi yang terbuka dapat melarutkan virus tersebut dan potensi terpapar pada individu akan jauh lebih sedikit," kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya