1 Keluarga di Kota Bogor Terpapar Covid-19, Bapak dan Anak Meninggal

Pada saat dirawat, anak tersebut tidak menceritakan kepada petugas medis bahwa memiliki riwayat kontak dengan sang ayah yang sebelumnya meninggal karena positif Covid-19.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 24 Jul 2020, 19:58 WIB
Diterbitkan 24 Jul 2020, 19:53 WIB
FOTO: 350 Penumpang KRL Jalani Tes Swab di Stasiun Bogor
Petugas medis saat melakukan tes swab terhadap penumpang kereta rel listrik (KRL) di Stasiun Bogor, Bogor, Jawa Barat, Senin (27/4/2020). Pengetesan yang melibatkan 350 penumpang ini untuk memastikan ada atau tidaknya virus corona COVID-19 yang dibawa penumpang KRL. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Satu keluarga di Kota Bogor, Jawa Barat terkonfirmasi positif Covid-19. Dua pasien di antaranya yaitu ayah dan anak meninggal dunia beberapa waktu lalu di rumah sakit.

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 (GTPP) Kota Bogor Dedie Rachim mengatakan, kasus satu keluarga positif terungkap dari sang ayah yang pulang ke kampung halamannya di wilayah Kediri, Jawa Timur, untuk menghadiri kegiatan keagamaan

"Setelah pulang dari Kediri, ada gejala kemudian dirawat di Depok. Setelah dilakukan tes swab, hasilnya positif Covid-19, meninggal dunia," kata Dedie, Jumat (24/7/2020).

Tak lama kemudian, anaknya juga mengalami gejala terpapar Covid-19. Dia kemudian menjalani perawatan di Depok. Pada saat dirawat, anak tersebut tidak menceritakan kepada petugas medis bahwa memiliki riwayat kontak dengan sang ayah yang sebelumnya meninggal karena positif Covid-19.

"Sebetulnya si anaknya sudah tahu kalau orangtuanya positif Covid-19, tapi dia waktu dirawat di rumah sakit tidak cerita, tidak jujur karena ayahnya meninggal karena Covid-19," bebernya.

Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 bergerak cepat melakukan tracking dan mengambil sampel dahak untuk diuji lab PCR kepada seluruh keluarganya. Setelah hasilnya keluar, virus tersebut ternyata menular ke anggota keluarga lainnya.

Dengan begitu, total yang terpapar Covid-19 dalam keluarga itu berjumlah enam orang terdiri ayah, ibu, anak, menantu dan dua orang cucunya.

"Anaknya ini meninggal dunia kalau tidak salah tanggal 21 Juli 2020 di Depok. Jadi di keluarga ini ayah dan anak yang meninggal dunia, total yang terpapar ada 6 orang," ujar Dedie.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Warga yang sempat kontak diminta isolasi mandiri

FOTO: Bima Arya Tinjau Penerapan Protokol Kesehatan di Stasiun Bogor
Wali Kota Bogor Bima Arya (tengah) saat meninjau Stasiun Bogor, Jawa Barat, Selasa (9/6/2020). Bima Arya mengunjungi Stasiun Bogor untuk melihat kesiapan aparat keamanan mengantisipasi antrean panjang serta penerapan protokol kesehatan pada penumpang KRL. (merdeka.com/Arie Basuki)

Hingga saat ini, tim surveilance dari Puskesmas dan deteksi aktif Covid-19 atau Detektif Covid masih terus melakukan tracing terhadap orang-orang yang pernah kontak langsung dengan keluarga tersebut.

Beberapa warga yang tinggal di kompleks Perumahan Rimba Mulya, yang rumahnya dekat dengan satu keluarga positif itu sudah diminta untuk isolasi mandiri.

"Tim sedang memetakan dan sudah minta warga di sekitar yang pernah kontak untuk isolasi mandiri di rumah mereka masing-masing," kata dia.

Sementara itu, berdasarkan laporan Siaga Corona Kota Bogor pada Jumat pukul 15.00 WIB, tercatat jumlah pasien positif bertambah tiga orang. Dengan begitu, jumlah keseluruhan pasien terkonfirmasi positif sebanyak 241 orang.

Dari jumlah tersebut, 169 pasien sembuh, 20 pasien meninggal dunia dan 52 orang masih dalam perawatan.

Selanjutnya, sebanyak 53 PDP masih dalam pengawasan atau perawatan. Kemudian, sebanyak 50 orang dalam pemantauan (ODP).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya