Liputan6.com, Jakarta - Tertangkapnya Djoko Tjandra, tak sedikit tokoh negeri dari tingkat menteri hingga lembaga tinggi mengapresiasi langkah cepat Kapolri dan Kabareskrim untuk menghentikan pelarian buronan kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia terkait pengalihan hak tagih (cessie) Bank Bali yang membuat geger negeri ini.
Namun, semua itu tak lepas dari kerja sama yang baik dengan Kepolisian Diraja Malaysia hingga Djoko Tjandra bisa kembali ke Tanah Air.
Kabareskrim Komjen Listyo Sigit Prabowo pun berterima kasihkepada Kepolisian Diraja Malaysia.
Advertisement
Dari Malaysia, Djoko Tjandra diterbangkan dengan pesawat jet bernomor PK-RJP dan tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, Kamis malam, 30 Juli 2020, sekitar pukul 22.38 WIB.
Pengawalan ketat dilakukan aparat kepolisian hingga dia digiring masuk ke dalam mobil untuk dilanjutkan pemeriksaan di Bareskrim Polri.
Atas keberhasilan Kabareskrim Komjen Listyo Sigit Prabowo dan Kapolri Idham Azis membawa pulang Djoko Tjandra, Mendagri Tito Karnavian sangat mengapresiasi.
"Saya menyampaikan apresiasi ke Polri, Pak Kapolri, Pak Kabareskrim mampu menembus hambatan-hambatan birokrasi maupun hukum antarnegara. Itu saya kira prestasi luar biasa," kata Tito, Jumat (31/7/2020).
Selain Mendagri Tito Karnavian, berikut sejumlah tokoh yang memuji kinerja Kapolri dan Kabareskrim hingga Djoko Tjandra tertangkap usai dalam 11 tahun terakhir menjadi buronan:
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Menkumham Yasonna Laoly
Menteri Hukum dan HAM Yasonna Hamonangan Laoly menyebut penangkapan buron kasus korupsi BLBI terkait pengalihan hak tagih (cessie) Bank Bali, Djoko Tjandra merupakan penegasan, negara Indonesia tak bisa dipermainkan.
"Hal ini menjadi pernyataan sikap yang tegas bahwa negara pada akhirnya tidak bisa dipermainkan oleh siapa pun yang mencoba-coba bersiasat mengangkangi hukum di negara ini," ujar Yasonna dalam keterangan pers, Jumat (31/7/2020).
Dia mengatakan, penangkapan Djoko Tjandra mampu mengakhiri teka-teki keberadaannya selama ini.
Yasonna berharap penangkapan ini menjadi momentum memulihkan kepercayaan masyarakat terhadap upaya penegakan hukum di Indonesia.
"Karenanya, keberhasilan penangkapan ini harus diikuti dengan proses peradilan yang transparan hingga bisa menguak kasus tersebut secara terang benderang," katanya.
Dia juga secara khusus menyampaikan apresiasi kepada Bareskrim Polri atas keberhasilan menangkap buronan yang kabur sejak 2009 tersebut. Menurut Yasonna, tudingan beberapa pihak yang menyebut Polri tak serius menyeret Djoko Tjandra kini terjawab.
"Sebelumnya masyarakat menuding kepolisian tak serius mencari tahu dan menangkap Djoko Tjandra. Kini semua bisa melihat bahwa tudingan itu tidak benar," ujar Yasonna.
Advertisement
Anggota Komisi III DPR Ahmad Sjamurijal
Sementara itu, bagi Anggota Komisi III DPR Cucun Ahmad Sjamurijal, tertangkapnya Djoko Tjandra menjadi bukti keseriusan jajaran Polri dalam menuntaskan berbagai kasus besar di Tanah Air.
"Penangkapan Djoko Tjandra menjadi bukti jika komitmen Polri dalam mengusut tuntas kasus Djoko Tjandra yang sempat mengajukan Peninjauan Kembali (PK) kasusnya ke Mahkamah Agung (MA) meskipun berstatus sebagai buronan bukan isapan jempol. Tentu ini kami sangat menghargai capaian prestasi ini," ujarnya di Jakarta, Jumat, (31/7/2020).
Dia mengatakan kasus masuknya Djoko Tjandra ke Indonesia untuk mengajukan PK ke MA memang sempat menampar wajah institusi penegak hukum di Indonesia. Diburu 11 tahun tidak ketemu, tapi ternyata bisa melenggang ke Jakarta dan sempat membuat Kartu Tanda Penduduk Elektronik.
Apalagi di kemudian hari diketahui jika Djoko Tjandra dalam melakukan aksinya dibantu oleh sejumlah oknum jenderal di lingkungan Mabes Polri.
"Penangkapan Djoko Tjandra menjadi menjadi oase atas dahaga publik untuk melihat penegakan hukum benar-benar dilakukan di Indonesia," ungkap Ahmad.
Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) DPR RI ini mengapresiasi turunnya Kabareskrim Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo yang secara langsung memimpin tim memburu Djoko Tjandra ke Malaysia.
Apalagi diketahui jika skenario penangkapan Djoko Tjandra di luar negeri disusun tim Bareskrim sejak beberapa pekan lalu.
"Ini menunjukkan jika ada lompatan luar biasa Bareskrim dalam menangani berbagai kasus hukum di Indonesia. Respons yang cepat dan terukur dalam menyelesaikan satu kasus besar menunjukkan jika jajaran Bareskrim terus mampu meningkatkan kualitas kinerja mereka," katanya.
Mendagri Tito Karnavian
Mantan Kapolri yang kini menjadi Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian memuji kinerja Kapolri Jenderal Polisi Idham Aziz dan Kabareskrim Polri, Komjen Listyo Sigit Prabowo karena telah membawa pulang Djoko Tjandra.
Dia menyebut, dalam penangkapan lintas negara tersebut, pasti akan mengalami banyak hambatan, meski sudah ada perjanjian ekstradisi. Karenanya, faktor lain pasti ada di balik ini semua.
"Saya selaku Mendagti jujur menyampaikan apresiasi yang sangat tinggi kepada teman-teman Polri, Bapak Kapolri, Bapak Kabareskrim dan tim. Bagi saya ini adalah prestasi luar biasa," tukas Tito tentang tertangkapnya Djoko Tjandra.
Advertisement
Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid.
Kesuksesan Kapolri Idham Azis dan Kabareskrim Listyo Sigit menangkap Djoko Tjandra, diapresiasi oleh Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid.
"Selamat kepada pihak Kepolisian Republik Indonesia yang berhasil membawa buronan Djoko Tjandra,” ujar Jazilul Fawaid, Jumat (31/7/2020).
Di sela-sela kunjungan kerja di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, politisi PKB itu kerap menyebut Djoko Tjandra sebagai masalah besar di hadapan institusi terkait, seperti Kepolisian, Kejaksaan Agung, dan Kementerian Hukum dan HAM.
Ditangkapnya Djoko Tjandra menurut anggota Komisi III DPR itu menunjukan sikap polisi yang benar-benar profesional, modern, dan terpercaya.
Apa yang dilakukan oleh Korps Bhayangkara itu dikatakan mengangkat penilaian publik terhadap kinerja Kepolisian.
"Kapolri Jenderal (Pol) Idham Azis mampu meninggalkan legacy yang baik di masa sisa tugasnya," papar Wakil Ketua Umum PKB itu.
Dirinya menyayangkan ketika ada aparat kepolisian yang telah menyalahkan wewenang sehingga ikut menyulitkan penangkapan Djoko Tjandra pada waktu sebelumnya. Sehingga dirinya mengapresiasi ketika Idham Azis mencopot beberapa petinggi kepolisian.
Saat Idham Azis mencopot Kepala Biro Koordinasi dan Pengawasan PPNS Bareskrim Polri Brigjen Prasetyo Utomo dari jabatannya, Jazilul Fawaid mendukung apa yang dilakukan itu.
"Hal demikian menunjukan Kapolri tidak tebang pilih. Kapolri telah bertindak cepat. Kapolri mampu menangkap Djoko Tjandra menunjukan masalah tidak berhenti pada bawahannya," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Jazil itu.