Liputan6.com, Jakarta Dalam rangka memastikan pemulihan ekonomi di Banyuwangi setelah dampak dari pandemi Covid-19, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengunjungi lokasi pembangunan pabrik kereta api terbesar di Asia, PT Steadler INKA Indonesia (SII), di Kecamatan Kalipuro, Selasa (4/8).
”Alhamdulillah, industri kereta api ini kembali berjalan terus, setelah sempat tertunda karena pandemi. Dari penjelasan manajemen PT INKA, pembangunan fisik tuntas Oktober 2020, lalu dilanjutkan instalasi mesin, uji operasi, commissioning, ditargetkan beroperasi tahun depan,” ujar Anas.
”Ini akan membuka lapangan kerja, menggerakkan ekonomi lokal, dan mempercepat pemulihan ekonomi warga Banyuwangi,” imbuh Anas.
Advertisement
Industri kereta api itu dikembangkan PT SII (Stadler INKA Indonesia), yang merupakan perusahan kongsi (joint venture) antara BUMN PT INKA dan perusahaan kereta api dunia Stadler Rail Group dari Swiss. Pabrik di Banyuwangi akan menjadi pabrik kereta terbesar di Asia Tenggara dengan investasi Rp1,6 triliun. Pabrik itu fokus menggarap pesanan ekspor kereta ke Asia, Australia, dan Afrika.
Bupati Anas mengatakan, penciptaan lapangan kerja baru sangat diperlukan sebagai upaya pemulihan ekonomi. ”Bersama sektor pertanian, pariwisata, perikanan, UMKM, dan sebagainya; kehadiran industri kereta api ikut mendorong pemulihan ekonomi, bahkan bukan hanya ekonomi lokal, tapi juga nasional berkaitan dengan daya saing ekspor industri manufaktur Indonesia,” papar Anas.
“Harapan kami, banyak tenaga kerja Banyuwangi terserap. Apalagi sudah ada sejumlah SMK dan Politeknik Banyuwangi yang memiliki jurusan yang cukup relevan dengan kebutuhan perkeretaapian,” lanjutnya.
Anas juga mengingatkan seluruh proses pengembangan industri kereta api menjalankan protokol kesehatan yang ketat. ”Harus produktif dan aman dari Covid-19,” pesannya.
Di industri kereta api tersebut juga akan dibangun museum perkeretaapian sebagai destinasi wisata baru. “Kami ingin INKA tidak hanya sekadar industri, tapi juga membawa kekayaan peradaban dan kebudayaan daerah. Adanya museum akan menjadi destinasi wisata teknologi dan edukasi. Semuanya masih on progress,” ujarnya.
Direktur Operasional PT INKA I Gede Agus Prayatna mengatakan, saat ini progress pembangunan workshop pabrik kereta api Banyuwangi mencapai 93 persen. Akibat pandemi, target awal yang harusnya rampung pada Agustus, kini mundur hingga Oktober.
“Proses pembangunan memang sempat terhenti selama tiga bulan akibat pandemi, makanya target kita juga mundur. Selain itu suplai beberapa komponen dari Jakarta dan Surabaya juga terhenti karena pandemi,” ujar Gede.
Gede melanjutkan, untuk gedung- gedung pendukung dan fasilitas lainnya, seperti instalasi listrik dan air compressor serta pemenuhan mesin mesin produksi ditarget rampung pada 2021. “Kami targetkan pabrik mulai produksi tahun depan,” jelasnya.
”Kami mulai menyerap lapangan kerja secara masif pada tahun depan, saat beroperasi. Jika kemudian pesanan ekspor terus berdatangan, tentu jumlah tenaga kerja yang terserap semakin banyak,” ujarnya.
(*)