Mahfud Md: Demokrasi Meniscayakan Kebebasan Mengkritik

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud Md mengatakan, demokrasi itu memperbolehkan siapapun untuk mengkritik dan berkumpul.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 20 Agu 2020, 14:55 WIB
Diterbitkan 20 Agu 2020, 14:55 WIB
Menko Polhukam Mahfud Md mengenakan pakaian tradisional Madura, baju Sakera dalam upacara HUT ke-75 RI, Senin (17/8/2020).
Menko Polhukam Mahfud Md mengenakan pakaian tradisional Madura, baju Sakera dalam upacara HUT ke-75 RI, Senin (17/8/2020). (foto: istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud Md mengatakan, demokrasi itu memperbolehkan siapapun untuk mengkritik dan berkumpul.

Hal ini disampaikannya, melalui akun Twitter-nya @mohmahfudmd. Meski dia tak menjelaskan, ditujukan cuitnya tersebut.

"Demokrasi meniscayakan kebebasan untuk mengritik dan berserikat. Juga memberi kekebasan untuk berkoalisi atau beroposisi, bekerja di pemerintahan atau di luar," kata Mahfud Md dalam akun Twitter-nya, Kamis (20/8/2020).

Namun, dia menuturkan, semua ini harus mengikuti aturan hukum yang ada.

"Tapi agar baik, semua harus ikut nomokrasi (aturan hukum)," tutur Mahfud Md.

Dia mengingatkan, demokrasi membutuhkan hukum. Begitu sebaliknya juga dengan hukum.

"Demokrasi tanpa hukum bisa anarkis. Hukum tanpa demokrasi bisa sewenang-wenang," tutup dia.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Ucapkan Selamat

Mahfud juga hari ini mengungkap makna tahun baru Islam atau 1 Muharram 1442 Hijriah yang jatuh pada Kamis, (20/7/2020).

Menurut dia, hijrah Rasulullah SAW ke Madinah membangun persaudaraan antara kaum Muhajirin dan Anshor.

"Pesan penting dari hijrah rasul adalah membangun persaudaraan antar kaum Muhajirin dan kaum Anshor, dalam satu ikatan negara yang beradab," tulis Mahfud di akun instagramnya @mohmahfudmd, Kamis pagi.

Mahfud menuturkan, Nabi Muhammad SAW menyatukan masyarakat tanpa membedakan keyakinan dan budaya. Seperti diketahui, Nabi Muhammad mempersaudarakan kaum Muhajirin yang merupakan pengikutnya dan kaum Anshar yang merupakan penduduk Madinah.

"Nabi menyatukan ikatan bernegara tanpa sekat-sekat keyakinan, warna kulit, budaya dan gender," kata dia.

"Selamat Tahun Baru Hijriah 1 Muharram 1442 H (Hijriah)," sambung Mahfud.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya