Soal KAMI, Mahfud Md: Tak Perlu Takut Dikatakan Berpolitik

Menko Polhukam Mahfud Md, melalui akun Twitter-nya, menuliskan, soal makna gerakan politik. Bahwa orang yang berkumpul dan membuat pernyataaan politik, dan pihak menuding, sama-sama tengah mengeksperikan politiknya.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 20 Agu 2020, 16:06 WIB
Diterbitkan 20 Agu 2020, 16:06 WIB
Menko Polhukam Mahfud Md
Menko Polhukam Mahfud Md (Foto:Liputan6/Putu Merta Surya Putra)

Liputan6.com, Jakarta Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) menjadi banyak sorotan, yang memunculkan pro dan kontra, bahkan banyak yang memperkaitkan dengan gerakan berpolitik.

Hari ini, Menko Polhukam Mahfud Md, melalui akun Twitter-nya, menuliskan, soal makna gerakan politik. Bahwa orang yang berkumpul dan membuat pernyataaan politik, dan pihak menuding, sama-sama tengah mengeksperikan politiknya.

"Ketika ada sekelompok orang berkumpul dan membuat statement dituding sebagai gerakan politik. Yang dituding bilang bukan politik. Sebenarnya, yang menuding dan yang dituding, sama-sama bereskpresi politik karena berbicara tentang negara. Salah satu asal kata politik adalah "polis" (Yunani) yang berarti negara," kata Mahfud Md dalam akunnya, Kamis (20/8/2020).

Menurut dia, hal ini sama dengan yang berbicara tentang kebijakan negara, tapi menolak dikatan berpolitik. "Sama juga kita berbicara tentang kebijakan atau membuat petisi tentang kebijakan negara, itu adalah ekspresi politik. Tak perlu menolak dengan mengatakan ini bukan politik. Salah satu asal kata politik adalah policy yang berarti kebijakan. Kalau berbicara tentang kebijakan berarti bicara berpolitik," jelas Mahfud Md.

Karena itu, dia menuturkan, jangan takut jika dikatakan sedang berpolitik.

"Jadi tak perlulah kita takut dikatakan berpolitik, sebab berpolitik itu berarti bernegara atau ikut memikirkan atau mengurus kebijakan negara. Yang harus dipahami berpolitik itu tidak sama dengan berpartai politik. Berpartai politik itu hanya sebagian kecil dari aktivitas politik," ungkap Mahfud Md.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Berpolitik Itu Fitrah

Deklarasi KAMI Abaikan Protokol Kesehatan
Suasana deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) di Tugu Proklamasi, Jakarta, Selasa (18/8/2020). Deklarasi ini mengabaikan protokoler kesehatan dan jaga jarak sehingga berisiko penularan Covid-19. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Saat dikonfirmasi, Mahfud Md menyatakan cuitannya untuk siapa saja, termasuk juga KAMI. Dia lantas berbicara soal KAMI, bahwa tak masalah jika disebut tengah berpolitik. 

"Cuitan saya itu mengarah ke siapa saja, termasuk ke wartawan seperti anda. Memang, ada yang menuding KAMI melakukan gerakan politik. Itu kan tidak apa-apa. Anehnya, ada yang membantah dan bilang bahwa KAMI tidak berpolitik. Memangnya mengapa sih kalau berpolitik? Itu kan bukan hanya boleh melainkan juga keniscayaan," kata Mahfud Md

"Anda menulis berita juga berpolitik, karena berita-berita yang anda sebarkan juga banyak yang ikut membahas kebijakan dan pengelolaan negara. Yang lucu, sering ada anggota DPR yang bilang, 'jangan bermain politik di sini', padahal di DPR memang tempatnya berpolitik. Masak, orang datang ke DPR dilarang berpolitik?," lanjut dia.

Menurut dia, berpolitik adalah fitrah.

"Berpolitik itu adalah fitrah. Tak ada orang yang tak terikat organisasi politik yang berujud negara," pungkas Mahfud Md.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya