Rumah Diterjang Puting Beliung, Ratusan Warga di Bogor Mengungsi

Sedikitnya 30 KK atau kurang lebih 234 jiwa di Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor terpaksa mengungsi karena rumah mereka rusak berat.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 30 Sep 2020, 02:22 WIB
Diterbitkan 30 Sep 2020, 02:22 WIB
Belasan Rumah di Bogor Rusak Diterjang Puting Beliung, 1 Orang Luka
Belasan rumah di Bogor rusak diterjang puting beliung, 1 orang terluka (Liputan6.com/Achmad Sudarno)

Liputan6.com, Jakarta - Sedikitnya 30 kepala keluarga (KK) atau kurang lebih 234 jiwa di Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor, Jawa Barat terpaksa mengungsi karena rumah mereka rusak berat akibat diterjang angin puting beliung pada Senin (28/9/2020) sore.

"Saat ini sebagian besar masih mengungsi di rumah saudara maupun tempat ibadah dan posko," kata Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor Budi Pranowo, Selasa (29/9/2020).

Ia menyebut, ada dua desa di Kecamatan Tenjo diterjang angin puting beliung, yakni Desa Babakan dan Desa Batok. Lokasi terparah berada di Desa Babakan. Bagian atap bangunan rumah dan tempat ibadah, serta fasilitas umum lainnya terhempas diterpa puting beliung.

"Di Desa Babakan ada 18 KK dan di Desa Batok ada 12 KK yang mengungsi karena bagian atap rumahnya rusak berat," terang Budi.

Tak hanya itu, bencana hidrometeorologi juga mengakibatkan sejumlah pohon tumbang dan menimpa aliran listrik sehingga menimbulkan listrik padam selama kurang lebih 10 jam di wilayah itu.

Belum ada laporan korban jiwa dan jumlah kerugiannya masih belum bisa diperkirakan karena masih dalam pendataan petugas.

"Kita juga masih terus mendata jumlah rumah maupun bangunan yang rusak di daerah lain," kata dia.

Angin puting beliung juga dilaporkan menerjang lima desa di Kecamatan Parungpanjang. Kelima desa tersebut yaitu Desa Kabasiran, Parungpanjang, Cibunar, Gintung Cilejet, dan Desa Jagabita.

Namun demikian, dampak kerusakan di Parungpanjang tidak separah di Kecamatan Tenjo, sehingga tidak ada warga yang mengungsi.

"Ada satu rumah rusak parah dan sebuah pohon tumbang sehingga menutup akses jalan utama," ujar Camat Parungpanjang Icang Aliudin.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Berharap Ada Bantuan

Sementara itu, Ridwan (29) warga Kampung Boja, Desa Babakan terpaksa mengungsi ke rumah keluarga lantaran seluruh atap rumahnya kini hanya tersisa rangka yang terbuat dari kayu.

"Kita sih berharap ada bantuan dari pemda atau donatur. Lagi kondisi begini, mana punya uang. Buat kebutuhan sehari-hari saja pas-pasan," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya