Liputan6.com, Bogor - Kabupaten Bogor, Jawa Barat dilanda sejumlah bencana alam dalam dua hari terakhir, mulai dari banjir, angin kencang, hingga gempa bumi.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, menyampaikan, puluhan rumah di Desa Puspasari, Kecamatan Citeureup terendam banjir akibat luapan anak sungai Cibeureum, Jumat (11/4/2025) sore.
Advertisement
Baca Juga
Sedikitnya 50 Kepala Keluarga (KK) atau 174 jiwa di wilayah tersebut terendam banjir dengan ketinggian mencapai 50 sentimeter.
Advertisement
Banjir yang menggenangi pemukiman warga dipicu meluapnya anak sungai Cibeureum, saat wilayah itu diguyur hujan dengan intensitas tinggi.
"Hujan deras dengan intensitas tinggi mengakibatkan aliran anak sungai Cibeureum meluap sekitar pukul 15.20 WIB," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, M. Adam Hamdani.
Hingga pukul 20.00 WIB, banjir berangsur surut. Warga pun mulai membersihkan sisa lumpur dan sampah yang terbawa arus banjir.
"Situasi terakhir, genangan air sudah berangsur surut," kata Adam.
Hujan Deras dan Angin Kencang
Hari sebelumnya, Kamis (10/4/2025) sekitar pukul 16.00 WI, beberapa wilayah di Kabupaten Bogor juga dilanda hujan deras dan angin kencang.
Akibatnya, belasan rumah di Kelurahan Cirimekar, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor rusak diterjang angin kencang. Kerusakan umumnya pada bagian atap akibat terbawa angin kencang.
"Tercatat 16 rumah rusak di 6 RT, dengan rincian 11 unit rusak ringan dan 5 lainnya rusak sedang," urainya.
Di hari yang sama, terjadi pohon tumbang dan sempat menutup akses jalan Kayumanis.
Â
Terdampak Gempa Kamis Malam
Tak hanya itu, wilayah Kabupaten Bogor juga turut terkena dampak gempa magnitudo 4,1 pada Kamis malam. Belasan bangunan rusak akibat gempa yang berpusat di Kota Bogor ini.
Bangunan yang rusak tersebar di empat kecamatan, salah satunya di Kecamatan Babakanmadang terdapat 9 unit rumah warga dan 1 rumah sakit terdampak gempa. Adam menyebut tidak ada korban jiwa maupun luka akibat bencana alam yang terjadi dua hari ini.
Gempa yang terjadi pada Kamis malam, pukul 22.16 WIB itu berpusat di darat 2 kilometer tenggara Kota Bogor, dengan kedalaman 5 kilometer. Lindu tersebut tergolong gempa darat dan getarannya dirasakan cukup luas hingga wilayah Kota Depok dan Kabupaten Bogor.Â
Gempa bumi tersebut tidak hanya menimbulkan kerusakan fisik, tetapi juga dampak psikologis bagi warga. Banyak warga yang merasa panik dan ketakutan saat merasakan guncangan kuat.Â
Â
Advertisement
Kesaksian Warga Terdampak Gempa
Ketakutan ini diperparah dengan beberapa gempa susulan yang terjadi setelah gempa utama.
Ita Rosminah, warga Cijeruk, Kabupaten Bogor, bahkan mengira gempa sebagai pertanda Gunung Salak akan meletus. Rumahnya yang berada di lereng gunung membuat dirinya dan keluarga panik.
"Duh udah takut pisan, dikira gunung mau meletus." Kejadian ini menunjukkan betapa besar dampak psikologis gempa bagi masyarakat.
Tidak hanya Ita, banyak warga lainnya yang merasakan dampak psikologis yang signifikan. Wiwi, warga Kota Bogor mengaku mengalami guncangan hebat yang membuat lutut gemetar dan badan lemas.
"Kalau gempa tadi malam enggak bikin pusing, tapi lutut gemeter dan badan lemes. Mungkin saking paniknya kali ya," katanya.
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam, termasuk gempa bumi. Penting bagi warga untuk memahami langkah-langkah evakuasi dan mitigasi bencana. Â
