BPBD: 69 RT di Jakarta Masih Terendam Banjir hingga Siang Ini

Dia menyebut 69 RT tersebut tersebar di 16 RT Jakarta Selatan, 51 RT Jakarta Timur, dan dua RT Jakarta Barat. Ketinggian air juga bervariasi.

oleh Ika Defianti diperbarui 05 Okt 2020, 12:53 WIB
Diterbitkan 05 Okt 2020, 12:52 WIB
Bidara Cina Kembali Kebanjiran
Anak-anak bermain banjir yang melanda kawasan Bidara Cina, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (25/2/2020). Baru satu hari air surut, kawasan Bidara Cina yang bersebelahan dengan Kali Ciliwung kembali mengalami banjir. (merdeka.com/magang/ Muhammad Fayyadh)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta M Insaf menyatakan, sebanyak 29 warga masih mengungsi akibat banjir pada Minggu (4/10/2020) malam.

Kata dia, puluhan orang tersebut masih mengungsi di Musala Al–Ma'muriah, Kelurahan Cilandak Timur, Jakarta Selatannya dan gedung SKKT, Kelurahan Bidara Cina, Jakarta Timur.

"Hingga pukul 12.00 WIB masih ada 69 RT yang terendam banjir," kata Insaf dalam keterangan tertulis, Senin (5/10/2020).

Dia menyebut 69 RT tersebut tersebar di 16 RT Jakarta Selatan, 51 RT Jakarta Timur, dan dua RT Jakarta Barat. Ketinggian air juga bervariasi.

Selanjutnya masih terdapat empat ruas jalan yang terendam banjir dengan ketinggian 10-30 centimeter. Empat lokasi itu sebagai berikut:

Jakarta Selatan- Jalan Kirai Rt 3/1 no. 12, Kelurahan Cipete Utara, Kecamatan Kebayoran Baru- Jalan Komp. Loka Permai No.14-16, Kelurahan Grogol Selatan, Kecamatan Kebayoran Lama- Jalan Pangeran Antasari Gg. Koba, Kelurahan Cipete Utara, Kecamatan Kebayoran Baru- Jalan Ophir 1 Kel. Gunung, Kecamatan Kebayoran Baru.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

300 Ribu Sumur Resapan

Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria menyatakan, Pemprov DKI Jakarta telah merencanakan pembangunan sekitar 300 ribu unit sumur resapan yang tersebar di seluruh wilayah untuk mengurangi genangan.

“Kita akan membangun kurang lebih 300 ribu nanti sumur resapan air sumur vertikal, jadi ini penting untuk mengurangi banjir kedepan,” katanya.

"Jadi sampai dengan 2022 akan ada upaya yang luar biasa terkait pencegahan pengendalian penanggulangan banjir. Selain itu, kita tidak hanya melakukan pengerukan di 13 sungai dan seluruh waduk tapi kita juga memindahkan air kemudian juga membuat polder pompa," pungkas

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya