Liputan6.com, Jakarta - Tim Pakar Satgas Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah menyebut, empat dari 10 provinsi prioritas masih mengalami kenaikan kasus Covid-19 dalam sepekan terakhir. Hal ini disampaikan Dewi berdasarkan data dalam rentang 28 September hingga 4 Oktober 2020.
Adapun daerah yang masuk 10 provinsi prioritas antara lain, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Papua, Bali, dan Banten. Penanganan di provinsi prioritas ini dipimpin Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan.
"10 provinsi yang kita sebutkan tadi, sumbangsihnya kepada jumlah kasus nasional sebesar 75,64 persen. Jadi kita fokuskan kesana harapannya dapat segera menurunkan kasus yang ada di nasional," ujar Dewi saat konferensi pers melalui Youtube BNPB, Rabu (7/10/2020).
Advertisement
Dewi mengatakan empat provinsi yang masih mengalami kenaikan kasus Covid-19 yakni, Jawa Tengah (naik 1,3 persen), Papua (naik 2,4 persen), Bali (6,3 persen), dan Aceh (naik 12,2 persen).
Sementara, 6 provinsi lainnya sudah mulai menunjukkan penurunan kasus. Salah satunya, yakni DKI Jakarta yang kasusnya sudah menurun di angka minus 0,8 persen.
Meski tak signifkan, penurunan kasus Covid-19 di DKI Jakarta tetap perlu diapresiasi. Sebab, pada pekan sebelumnya, DKI Jakarta mengalami kenaikan kasus positif sangat tinggi.
"Harus kita dorong agar penurunannya jauh lebih tinggi lagi," kata Dewi.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Penurunan kasus di daerah lainnya
Selain DKI Jakarta, penurunan kasus positif Covid-19 juga terjadi di Sumatera Utara (-3,9 persen), Jawa Barat (-28,5 persen), Jawa Timur (-8,0 persen), Kalimantan Selatan (-8,1 persen). Terakhir, Sulawesi Selatan (-30,1 persen).
"50 persen kasus yang ada di Sumatera Utara ini disumbangkan oleh Kota Medan. Jadi, kita harus tahu dimana kita fokusnya untuk menangani kasus yang ada," jelas Dewi.
Advertisement