Mahasiswa Demo di Jakarta, Jokowi Berkantor di Istana Bogor

Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono menekankan, Jokowi berkantor di Istana Bogor bukan untuk meghindari para demonstran.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 20 Okt 2020, 12:28 WIB
Diterbitkan 20 Okt 2020, 12:28 WIB
Jokowi
Presiden Jokowi berpesan seluruh jajarannya baik di pusat maupun daerah bekerja lebih keras menangani pandemi COVID-19 saat ratas di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (1/9/2020). (Kementerian Sekretariat Negara)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi berkantor di Istana Kepresidenan Bogor Jawa Barat, Selasa (20/10/2020). Sementara itu, Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) kembali menggelar aksi demo menolak UU Cipta Kerja di kawasan Istana Merdeka Jakarta.

Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono menekankan, Jokowi berkantor di Istana Bogor bukan untuk meghindari para demonstran. Menurut dia, Jokowi berkantor di Bogor sudah terjadwal jauh-jauh hari.

"Jadi bapak Presiden berkantor di Bogor hari ini itu sudah teragendakan 10 hari yang lalu, kami agendakan beliau itu di Bogor," jelas Heru saat dihubungi Liputan6.com, Selasa.

Heru mengatakan, Jokowi berkantor di Bogor karena akan menerima kunjungan Perdana Menteri Jepang Suga Yoshihide beserta istrinya, Suga Mariko. Agenda penyambutan tamu negara biasanya memang dilakukan di Istana Kepresidenan Bogor.

"(Presiden di Bogor) karena ada rapat intern dan tentunya kunjungan tamu negara. Itu sudah ter-schedule 10 hari bahkan sebulan yang lalu. Tidak ada kaitannya (dengan demo)," kata Heru.

Adapun agenda penyambutan PM Jepang dijadwalkan berlangsung pada pukul 15.45 WIB. Pada pagi hari, Jokowi memimpin rapat terbatas membahas perkembangan persiapan penyelenggaraan Piala Dunia U-20 tahun 2021.

Demo tolak RUU Cipta Kerja ini bertepatan dengan momentum satu tahun kepemimpinan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin hari ini. Rencananya, demo akan dilaksanakan pada pukul 13.00 WIB.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

5.000 Demonstran

Ketua Harian BEM SI Remy Hastian mengklaim, massa mahasiswa yang akan turun aksi mencapai 5.000 orang. Jumlah ini datang dari elemen mahasiswa di seluruh Indonesia.

Remy menegaskan, tuntutan demo hari ini mendesak Presiden Jokowi untuk segera mencabut pengesahan RUU Cipta Kerja, serta tetap menyampaikan #MosiTidakPercaya kepada pemerintah dan wakil rakyat yang tidak berpihak pada kepentingan rakyat.

Sebelumnya, Jokowi juga berkantor di Bogor saat BEM SI menggelar aksi demonstrasi di Istana Jakarta pada Jumat, 16 Oktober 2020. Kendati begitu, Jokowi mengutus Staf Khusus Aminuddin Maruf menemui para demonstran untuk menyerap aspirasi mahasiswa.

Aminuddin menuturkan para mahasiswa menyampaikan tuntutan keberatan terkait pengesahan RUU Cipta Kerja. Tuntutan itu kemudian disampaikan kepada Jokowi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya