Mendikbud: Teknologi Tidak Mungkin Menggantikan Peran Guru Sepenuhnya

Menurut Nadiem, teknologi mempunyai batas. Karenanya dalam pembelajaran tak bisa sepenuhnya mengandalkan teknologi.

oleh Yopi Makdori diperbarui 06 Nov 2020, 09:15 WIB
Diterbitkan 06 Nov 2020, 09:14 WIB
Komisi X DPR Gelar Raker dengan Nadiem Makarim
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim mengikuti Rapat Kerja dengan Komisi X DPR di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengatakan bahwa pandemi Covid-19 mengajari banyak hal. Salah satu hikmah yang didapat saat pandemi adalah pihaknya baru menyadari bahwa tak mungkin teknologi bisa  menggantikan guru.

"Teknologi itu tidak bisa untuk semuanya. Kita baru sadar sekarang bahwa gak mungkin teknologi itu akan menggantikan guru dan menggantikan pertemanan sosial yang dibutuhkan," tegas Mendikbud dalam acara Indonesia Bicara yang disiarkan melalui kanal Youtube Media Indonesia pada Kamis (5/11/2020).

Nadiem menerangkan bahwa para anak-anak belajar dengan sesamanya dan juga dari belajar dari guru. Makanya mereka tidak bisa belajar melalui daring saja.

"Anak-anak itu belajar dari manusia, dari teman-temannya dia, belajar dari guru. Tapi belajarnya bukan bisa melalui online saja, dia membutuhkan interaksi fisik untuk membangun hubungan yang berdasarkan kepercayaan, yang berdasarkan empat, dan hubungan emosional dengan mentor dia," jelasnya.

Menurut Mendikbud, teknologi mempunyai batas. Karenanya dalam pembelajaran tak bisa sepenuhnya mengandalkan teknologi.

"Kita masih butuh manusia, dan masih sangat membutuhkan interaksi dengan manusia. Itulah hikmah yang kita pelajari," tandas Nadiem.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Tren pemanfaatan Teknologi

Kendati demikian, Nadiem melihat akan ada tren pemanfaatan teknologi dalam intensitas lebih besar setelah masa pandemi Covid-19 ini. Hal itu guna membantu proses pembelajaran luring di jenjang tersebut.

"Jadinya walaupun mereka semua offline tapi masih menggunakan teknologi untuk kolaborasi, untuk monitoring, untuk tracking, untuk data, untuk asesmen," bebernya.

"Jadi prediksi saya untuk dasar dan menengah bakal offline, tapi untuk universitas bakal banyak sekali model-model yang lebih ke online," sambung Mendikbud.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya