Guru Asal NTT yang Gugur Ditembak KKB di Yahukimo Papua Disebut Sosok Berdedikasi Tinggi pada Pendidikan

Kemendikdasmen turut berbelasungkawa atas meninggalnya seorang guru SD bernama Rosalina Rerek Sogen berasal dari NTT yang jadi korban aksi KKB di Papua.

oleh Henry Diperbarui 25 Mar 2025, 08:24 WIB
Diterbitkan 25 Mar 2025, 03:02 WIB
Penyerangan guru dan naves di Anggruk Yahukimo
Evakuasi korban penyerangan guru dan nakes dari KKB di Anggruk Yahukimo. (Katharina Janur/Liputan6.com)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Penyerangan dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, sehingga menewaskan seorang guru. Selain seorang guru yang tewas, ada enam orang lainnya yang mengalami luka-luka. Aparat keamanan pun telah mengevakuasi para korban dan warga sipil di wilayah itu.

Kejadian itu dikecam banyak pihak. Salah satunya adalah Wakil Ketua Komisi I DPR RI Dave Laksono . "Saya amat mengecam kejadian tersebut," kata Dave saat dihubungi di Jakarta, Senin, 24 Maret 2025, dikutip dari Antara.

Dia mengatakan kasus-kasus penyerangan oleh KKB di daerah Papua sudah berlangsung sejak lama. Menurut Dave,, sudah terlalu banyak korban yang timbul akibat ketegangan yang terjadi.Untuk itu, dia meminta TNI mengambil langkah baru untuk mengatasi permasalahan KKB tersebut. Karena jika tidak ada langkah baru, maka penanganan gangguan KKB tidak akan selesai.

Sebelumnya, Kapolres Yahukimo Ajun Komisaris Besar Polisi Heru Hidayanto mengakui adanya laporan terkait penyerangan yang dilakukan KKB terhadap guru kontrak di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan. Dari laporan terungkap insiden itu terjadi Jumat, 21 Maret 2025 sekitar pukul 16.00 WIT, saat KKB melintas dan menyerang dan membunuh seorang guru.

Kejadian tersebut mengakibatkan satu orang meninggal dunia, tiga korban mengalami luka berat, dan empat lainnya menderita luka ringan, sementara dua korban lainnya yang merupakan warga asli Yahukimo dalam kondisi aman dan tidak dievakuasi karena atas permintaan sendiri.

Sementara itu Menteri Pendidikan Dasar (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti mengatakan pihaknya berupaya menemui keluarga guru yang menjadi korban tewas akibat penyerangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua Pegunungan.

Ia menyampaikan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) turut berbelasungkawa atas meninggalnya seorang guru SD bernama Rosalina Rerek Sogen berasal dari Desa Lewotala, Kecamatan Lewolema, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

 

Promosi 1

Guru yang Penuh Kasih dalam Mengajar

Guru Asal NTT yang Gugur Ditembak KKB di Yahukimo Papua Disebut Sosok Berdedikasi Tinggi pada Pendidikan
Guru Asal NTT yang Gugur Ditembak KKB di Yahukimo Papua Disebut Sosok Berdedikasi Tinggi pada Pendidikan.  foto: (dok.Instagram @sa.floress/https://www.instagram.com/sa.floresss/p/DHivQmdvsPM/Henry)... Selengkapnya

Dilansir dari berbagai sumber, termasuk akun Instagram @sa.floress, Minggu, 23 Maret 2025, Rosalina yang tewas di usia 30 tahun ini dikenal sebagai sebagai sosok yang berdedikasi tinggi dan penuh kasih dalam mengajar. Meskipun harus menghadapi tantangan berat di daerah dengan situasi yang penuh risiko, beliau tetap teguh menjalankan peran sebagai pelita bagi anak-anak yang haus akan pendidikan.

Kehilangan beliau disebut menjadi duka mendalam bagi keluarga, rekan, dan seluruh masyarakat yang mengenalnya.Wanita yang awalnya bercita-cita menjadi biarawati tapi kemudian beralih menjadi guru ini kabarnya sudah mengabdikan hidupnya sebagai tenaga pengajar di pedalaman Papua sejak 2022 lalu.

"Kami menyampaikan bela sungkawa sedalam-dalamnya atas gugurnya seorang guru karena serangan KKB. Kami di kementerian nanti akan menemui keluarga korban di NTT dan berusaha untuk memberikan bantuan secara material walaupun tidak banyak,” katanya di Gedung A Kemendikdasmen di Jakarta, Senin.

Ia berharap, kekerasan serupa tidak terjadi lagi, secara khusus kepada guru maupun tenaga pendidik yang bertugas untuk mengajar di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) Indonesia. "Kami juga sudah komunikasi dengan pihak keamanan karena banyaknya persoalan yang dihadapi oleh para guru yang bekerja di daerah tertentu, seperti di Papua dengan isu keamanannya," katanya.

Aksi KKB Mencoreng Kenyamanan Anggruk

KKB Papua
Suasana di rumah korban di Desa Bantala, Kecamatan Lewolema, Kabupaten Flores Timur, NTT. (Liputan6.com/ Ola Keda)... Selengkapnya

Menurut Kementerian HAM, dari tujuh korban yang diserang, enam orang di antaranya berasal dari NTT dan satu orang dari Sorong, Papua Barat Daya. Para korban terdiri atas enam guru dan satu tenaga kesehatan.

Sebanyak tujuh korban yang dievakuasi, antara lain Rosalina yang berprofesi sebagai guru dan ditemukan tewas dengan luka mengenaskan, tiga korban dengan luka berat, yaitu Vidi, Cosmas, dan Tari, serta tiga korban lainnya dengan luka ringan, yaitu Vanti, Paskalia, dan Irmawati.

Insiden itu juga membuat Bupati Yahukimo, Didimus Yahuli ikut prihatin. Ia menjelaskan Anggruk sebenarnya termasuk salah tempat ternyaman untuk istirahat dan berbagi rasa. Kenyamanan dan kedamaian di Distrik Anggruk tercoreng dengan aksi penyerangan yang dilakukan oleh Oragnisasi Papua Merdeka (OPM) tersebut.

Menurut Didimus , para korban penyerangan berhasil dievakuasi dengan menggunakan 3 helikopter TNI dan 5 unit pesawat berbadan kecil. Sehari sebelumnya pemerintah sudah mengupayakan evakuasi, namun cuaca tak mendukung untuk pesawat tembus ke daerah itu.

"Sejak 64 tahun Injil masuk ke daerah ini, tak pernah ada kejadian apapun, semua hidup aman dan tentram. Makanya, aksi penyerangan ini adalah kejadian luar biasa, sangat mengecewakan. Pemerintah hingga masyarakat dibuat kaget, shock dengan kejadian ini," kata Didimus, Minggu, 23 Maret 2025, dilansir dari kanal Regional Liputan6.com, Senin, 24 Maret 2025.

 

Bukan Mata-Mata TN Polri

Penyerangan guru dan naves di Anggruk Yahukimo
Evakuasi korban penyerangan guru dan nakes dari KKB di Anggruk Yahukimo. (Katharina Janur/Liputan6.com)... Selengkapnya

Didimus memastikan para guru dan nakes yang menjadi korban penyerangan bukan mata-mata TNI Polri seperti yang dituduhkan oleh OPM. "Kami melakukan rekrutmen guru dan nakes yang bertugas di pedalaman tak main-main, butuh waktu lama untuk mendata dan mencari tahu para guru dan nakes yang ingin mengabdi di pedalaman," katanya.

Rekrutmen para nakes dan guru dilakukan dengan sangat terbuka dan melibatkan banyak pihak, termasuk pihak gereja. "Kami sampai mewawancarai orang tua atau keluarga para guru dan nakes yang siap bertugas di Yahukimo. Sehingga, saya pastikan nakes dan guru di Yahukimo itu bukan mata-mata seperti yang dituduhkan," ujarnya.

Kodam XVII Cenderawasih mengeklaim pelaku penyerangan dan pembakaran sekolah di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan adalah OPM pimpinan Elius Kogab.

Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII/Cenderawasih Kolonel Candra Kurniawan menjelaskan situasi di Anggruk relatif kondusif. Aparat keamanan sudah berada di lokasi kejadian.Akibat penyerangan ini, para guru dan tenaga kesehatan di distrik sekitar Anggruk sudah diungsikan.

 

Infografis Pemulihan Keamanan di Papua Pasca-Penembakan Pekerja
Infografis Pemulihan Keamanan di Papua Pasca-Penembakan Pekerja. (Liputan6.com/Triyasni)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya