BNPB Bagikan 100 Ribu Masker ke Daerah Terdampak Erupsi Gunung Merapi

Bentuk dukungan berupa bantuan logistik dan sumber daya untuk penguatan penanganan darurat keempat wilayah yang berdekatan dengan gunung Merapi.

oleh Yopi Makdori diperbarui 16 Nov 2020, 10:55 WIB
Diterbitkan 16 Nov 2020, 10:55 WIB
Gunung Merapi Erupsi
Abu tipis terdistribusi di beberapa wilayah sekitar lereng Gunung Merapi. (Foto: Humas BNPB)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Raditya Jati menyatakan, pihaknya memberikan dukungan penanganan darurat ke empat wilayah yang berpotensi terdampak letusan Gunung Merapi.

Bentuk dukungan berupa bantuan logistik dan sumber daya untuk penguatan penanganan darurat keempat wilayah yang berdekatan dengan gunung Merapi.

Raditya Jati menyebut, pada minggu lalu pihaknya telah menyalurkan masker sebanyak 100.000 buah ke empat kabupaten, yaitu  Sleman, Magelang, Klaten dan Boyolali.

"Setiap kabupaten mendapatkan bantuan masker 25.000 buah. BNPB juga mengirimkan lampu air garam sebanyak 216 buah, yang digunakan untuk penerangan darurat," paparnya dalam keterangan tulis, Senin (16/11/2020).

Sejumlah personel disebut telah diterjunkan untuk memberikan pendampingan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) empat kabupaten. Pendampingan tersebut lebih memfokuskan pada pengorganisasian pos komando yang dibutuhkan pada kondisi sekarang.

"Selain itu, BNPB juga terus berkoordinasi dengan BPPTKG, BTTKL, BPBD dan kelompok sukarelawan dalam kesiapsiagaan menghadapi antisipasi potensi erupsi Gunung Merapi," ungkapnya.

Latihan di atas meja atau table top exercise (TTX) dan tactical floor game (TFG), kata Raditya Jati, sedang dipersiapkan dengan melibatkan pemerintah daerah, baik di tingkat kabupaten dan provinsi.

Penyelenggaraan TTX akan dilakukan pada 17 hingga 19 November 2020 di Yogyakarta. Tujuan dari penyelenggaraan TTX tersebut nantinya untuk meningkatkan pemahaman dan kesiapsiagaan terkait sistem penanggulangan kedaruratan bencana yang melibatkan multi pihak dalam mengantisipasi dampak skenario terburuk erupsi Gunung Merapi.

1.831 Warga Dievakuasi

Sementara itu pada Minggu, 15 November 2020 Pukul 22.00 WIB, total warga yang telah dievakuasi atas bencana tersebut sebanyak 1.831 jiwa. Sebagian besar warga merupakan kelompok rentan, seperti lanjut usia, anak-anak, balita, ibu hamil, ibu menyusui, disabilitas maupun mereka yang sakit. Jumlah penyintas terbesar di Kabupaten Magelang dengan jumlah 828 jiwa, Boyolali 401, Klaten 388 dan Sleman 214.

Sebelumnya, aktivitas vulkanik Gunung Merapi yang berada di perbatasan wilayah administrasi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah meningkat. Situasi ini mendorong Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) meningkatkan status aktivitas dari level II menjadi level III pada 5 November 2020 lalu.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya