Hewan Ternak Mulai Diungsikan dari Daerah Sekitar Gunung Merapi

Sebanyak 128 ekor hewan ternak berupa sapi milik pengungsi sudah dievakuasi dari Gunung Merapi ke tempat evakuasi sementara.

oleh Nila Chrisna Yulika diperbarui 16 Nov 2020, 08:08 WIB
Diterbitkan 16 Nov 2020, 08:08 WIB
Banner Infografis Potensi Letusan Gunung Merapi Lebih Hebat dari 2006? (Dok. BPPTKG)
Banner Infografis Potensi Letusan Gunung Merapi Lebih Hebat dari 2006? (Dok. BPPTKG)

Liputan6.com, Jakarta Hewan ternak yang berada di sekitar Gunung Merapi mulai diungsikan. Sebanyak 128 ekor hewan ternak berupa sapi milik pengungsi sudah dievakuasi ke tempat evakuasi sementara (TES) di Balai Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

"Namun ini belum seluruhnya, masih ada beberapa ekor yang belum dievakuasi (dari Gunung Merapi) karena warga memilih untuk memelihara di sana dulu," kata Koordinator Pengungsi di Balerante Zainu di Balai Desa Balerante, Minggu (15/11/2020).

Ia mengatakan hewan ternak tersebut seluruhnya ditempatkan di kandang komunal milik Desa Balerante. Menurut dia, kandang kosong tersebut berkapasitas 280 ekor sehingga akan mencukupi jika nantinya seluruh hewan ternak sudah dievakuasi.

Untuk pakan hewan ternak, kata dia, sejumlah pengungsi lebih memilih untuk merumput di sekitar rumah masing-masing di Gunung Merapi pada pagi hingga siang hari. Jika sudah mencukupi maka warga akan kembali turun ke lokasi pengungsian untuk memberi makan ternak mereka.

"Jadi kalau siang agak sepi, mereka naik dulu. Baru kalau malam kembali ramai, mereka lebih memilih tidur di pengungsian biar lebih tenang jika sewaktu-waktu terjadi aktivitas Merapi," katanya seperti dikutip dari Antara.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Bantuan Konsentrat

Selain rumput yang dicari oleh warga, ujar dia, ada juga bantuan dari pemerintah daerah berupa konsentrat sebanyak 5 ton. Ia mengatakan bantuan yang diberikan beberapa waktu lalu tersebut mencukupi untuk kebutuhan pakan beberapa hari ke depan.

"Tadi saya dapat informasi, katanya besok juga akan ada bantuan konsentrat lagi sebanyak 2 ton. Jadi para pengungsi tidak perlu khawatir," katanya.

Salah satu pengungsi Tuginem mengatakan setiap pagi masih kembali ke rumahnya yang berada di Dukuh Sambungrejo untuk mencari rumput. Wanita berusia 55 tahun yang mengungsi dengan suaminya ini membawa dua ekor sapi.

"Tapi kalau sudah selesai cari rumput ya langsung kembali ke sini," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya