Kaleidoskop 2020: Pengakuan Youtuber Ferdian Paleka hingga Motif Pembunuhan Bos Pelayaran

Mei 2020, Youtuber bernama Ferdian Paleka gegerkan publik Tanah Air. Mengapa?

oleh Maria Flora diperbarui 16 Des 2020, 08:06 WIB
Diterbitkan 16 Des 2020, 08:00 WIB
Unggahan Ferdian Paleka. (Foto: Dok. YouTube)
Unggahan Ferdian Paleka. (Foto: Dok. YouTube)

Liputan6.com, Jakarta Mei 2020, publik Tanah Air sempat digegerkan oleh ulah seorang Youtuber yang melakukan aksi tidak manusiawi kepada sejumlah transgender di jalanan Kota Bandung pada momen bulan Ramadan.

Tak sedikit warganet yang memberinya kecaman lantaran sebuah kardus mie instan diisi dengan batu dan sampah, lalu diberikan kepada korbannya. Korban yang tak terima langsung melaporkan perbuatan Ferdian Paleka ke polisi.

Sempat melarikan diri dibantu sang ayah ke Palembang, Ferdian Paleka akhirnya ditangkap di Tol Jakarta-Merak, pada Jumat, 8 Mei 2020. Kepada polisi dia mengaku melakukan prank tersebut karena tak ingin ada transgender yang berkeliaran saat Ramadan.

Pembatalan keberangkatan haji ke Tanah Suci juga tak kalah menyita perhatian di bulan Juni 2020.

Dibatalkannya keberangkatan para jemaah haji semata-mata untuk menjaga kesehatan dan keamanan jemaah di tengah pandemi Covid-19 yang telah melanda hampir sebagian besar belahan dunia.

Juli 2020, video viral mobil Wakil Presiden Ma'ruf Amin yang mogok di tengah jalan menjadi berita yang tak sedikit menuai sorotan. Terlebih saat mobil Mercy hitam berpelat merah bertuliskan Indonesia 2 itu diduga telah diisi dengan bensin eceran.

Berita tersebut langsung dibantah oleh Kepala Sekretariat Wakil Presiden, Mohamad Oemar.

"Pengisian BBM dari jeriken dilakukan karena tidak adanya SPBU yang memiliki bahan bakar minyak (BBM) sesuai kriteria mobil VVIP dan bukan karena mobil tersebut kehabisan BBM," tulis Oemar dalam keterangan resminya, Sabtu, 11 Juli 2020.

Para pembaca di News Liputan6.com juga tak kalah dibuat geger dengan kasus pembunuhan berencana yang dilakukan seorang karyawati terhadap bos-nya di Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Sudianto (51) ditembak lima kali di Royal Square, Kelapa Gading, pada Kamis, 13 Agustus 2020 lalu. Pembunuhan tersebut telah direncanakan NL sejak Maret 2020. Adalah motif sakit hati di balik aksinya tersebut. NL diduga telah mendapat perlakuan tidak senonoh dari korban. 

Dia bahkan sampai menguras tabungannya demi menghilangkan nyawa bos-nya untuk menyewa sejumlah pembunuh bayaran.

Berikut peristiwa menarik dan menghebohkan di News Liputan6.com yang terangkum dalam Kaleidoskop 2020:

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Pengakuan Ferdian Paleka, Youtuber Prank Sembako Isi Sampah

Ferdian Paleka. (Foto: Twitter @twitkabarjabar)
Ferdian Paleka. (Foto: Twitter @twitkabarjabar)

Youtuber video prank bantuan sembako berisi sampah, Ferdian Paleka mengungkapkan alasannya membuat konten yang menuai kecaman dari masyarakat.

Ferdian mengklaim prank tersebut bertujuan agar para waria tidak beraktivitas saat Ramadan.

Menurut dia, tidak tepat jika transpuan berkeliaran Ramadan. Dengan dalih tersebut, dia bersama rekannya membagikan sembako yang berisi sampah dan batu. Namun, bingkisan itulah yang banyak dikecam masyarakat karena dinilai tidak manusiawi.

"Awal mula buat konten hanya untuk hiburan saja, enggak ada maksud lain selain itu," ucap Ferdian Paleka.

Saat korbannya melaporkan tindakannya tersebut ke polisi, Ferdian yang ketakutan lantas melarikan diri. Namun, polisi berhasil menemukan jejaknya pada Jumat, 8 Mei 2020 di Tol Tangerang-Merak saat sedang menuju Jakarta, pukul 00.30 WIB.

Setelah ditangkap, ia dibawa ke Mapolrestabes Bandung. Ferdian Paleka pun akhirnya mengungkapkan permintaan maaf atas semua yang sudah dilakukannya.

 

Selengkapnya...

Kementerian Agama Batalkan Pemberangkatan Haji

Menag Fachrul Razi Bahas Pembangunan SDM di Rakornas Indonesia Maju
Menteri Agama Fachrul Razi (kanan) menyampaikan pendapatnya saat diskusi panel III Rakornas Indonesia Maju antara Pemerintah Pusat dan Forkopimda di Bogor, Rabu (13/11/2019). Panel III itu membahas pembangunan sumber daya manusia. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Pemerintah memutuskan untuk membatalkan pemberangkatan jemaah haji Indonesia ke Arab Saudi dalam penyelenggaraan haji di tahun 1441 H atau 2020 Masehi.

"Keputusan ini diambil dikarenakan Arab Saudi tak kunjung membuka akses bagi jemaah haji dari negara manapun, akibatnya pemerintah tidak mungkin lagi memiliki cukup waktu untuk melakukan persiapan utamanya dalam pelayanan dan perlindungan Jemaat," kata Menag Fachrul Razi dalam jumpa persnya, Selasa, 2 Juni 2020.

Dia menambahkan, keputusan pembatakan ini sudah dipikirkan dan dipertimbangkan sebaik-baiknya dan telah dituangkan dalam surat keputusan menteri.

"Keputusan ini saya sampaikan melalui keputusan Menteri Agama Republik Indonesia tentang pembatalan keberangkatan jamaah haji pada pembatalan ibadah haji tahun 1441 Hijriah atau tahun 2020 masehi," ujar Fachrul Razi.

Sebelumnya, Ketua Komisi VIII Yandri Susanto mengatakan, pelaksanaan ibadah haji tahun 2020 akan diputuskan pada Juni nanti oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Hal tersebut berdasarkan informasi yang dia peroleh dari Kementerian Agama RI.

 

Selengkapnya...

Viral Mobil Wapres Ma'ruf Amin Diisi Bensin Eceran

Kibarkan Bendera Merah Putih, Pegawai Istana Lepas Rombongan Jokowi ke Gedung Parlemen
Mobil Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) bersiap menuju gedung DPR di Istana Kepresidenan, Jakarta, Minggu (20/10/2019). Jokowi-Ma'ruf Amin kembali dilantik sebagai Presiden-Wapres RI periode 2019-2024. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebuah video yang merekam mobil Wapres RI kehabisan bensin, viral. Pada rekaman tersebut, mobil Mercy hitam berpelat merah bertuliskan Indonesia 2 dan berbendera merah putih diisi bensin eceran menggunakan jeriken di pinggir jalan. 

Oemar menambahkan, video viral tersebut terjadi saat Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin melakukan kunjungan kerja ke Sukabumi, Jawa Barat, 8 Juli 2020.

Kepala Sekretariat Wakil Presiden, Mohamad Oemar meluruskan soal video mobil VVIP tersebut.

Oemar menjelaskan, mobil itu bukanlah sedang diisi bensin eceran. Paspampres tengah mengisi bensin cadangan lantaran SPBU setempat tidak memiliki bahan bakar dengan kriteria sesuai spesifikasi mobil Wapres.

"Pengisian BBM dari jeriken dilakukan karena tidak adanya SPBU yang memiliki bahan bakar minyak (BBM) sesuai kriteria mobil VVIP dan bukan karena mobil tersebut kehabisan BBM," tulis Oemar dalam keterangan resminya, Sabtu, 11 Juli 2020. 

Dia mengungkap, setiap rangkaian VVIP selalu disiapkan BBM cadangan dalam jeriken di mobil teknisi. Hal ini ditujukan ketika diperlukan pengisian BBM, namun tidak tersedia bahan bakar yang sesuai dengan spesifikasi mobil Wapres di SPBU setempat.

 

Selengkapnya...

Suasana Penggeledahan di Rumah Tersangka Pembunuhan Bos Pelayaran

FOTO: Polisi Bekuk 12 Tersangka Pembunuhan Pengusaha Pelayaran
NL, tersangka kasus pembunuhan pengusaha pelayaran Sugianto (51) dihadirkan dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (24/8/2020). Pembunuhan Sugianto didalangi oleh NL, karyawati di perusahaan korban yang merasa sakit hati dan sering dilecehkan. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Sebelum posisinya diganti oleh Irjen Fadil Imran, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana pada Agustus 2020 lalu menangangi kasus pembunuhan berencana yang telah menewaskan seorang bos pelayaran bernama Sudianto (51). 

Yang menjadi dalang dalam pembunuhan tersebut ternyata salah satu karyawatinya berinisial NL yang bekerja di PT Dwi Putra Tirta Jaya milik korban.

NL bekerja di perusahaan milik korban sejak 2012. Ia menduduki posisi sebagai admin bagian keuangan di perusahaan tersebut.

Nana menyebut bahwa NL nekat mengakhiri nyawa bosnya lantaran didorong oleh beberapa sebab. Salah satunya karena tersangka merasa dilecehkan oleh korban.

"Memang ada beberapa pernyataan dari korban yang dianggap melecehkan. Jadi mereka sering marah-marah juga, yang kedua sering juga mengajak melakukan hal-hal di 'luar'," kata Nana dalam konferensi pers yang disiarkan secara daring, Senin, 24 Agustus 2020. 

Di samping itu, NL tega memerintahkan sejumlah pembunuh bayaran untuk membunuh korban lantaran didorong rasa takut akan ancaman korban yang hendak melaporkan dirinya ke pihak berwajib soal penggelapan pajak.

 

Selengkapnya...

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya