Jokowi: Kinerja Penegakan Bukan Diukur Temuan Kasus Korupsi, Tapi Pencegahan

Jokowi mengatakan, ada berbagai upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah tindak pidana korupsi.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 16 Des 2020, 10:59 WIB
Diterbitkan 16 Des 2020, 10:58 WIB
FOTO: Presiden Jokowi Ajak Negara-Negara ASEAN Bersinergi Melawan COVID-19
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto saat KTT ASEAN Khusus Tentang COVID-19 secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Selasa (14/4/2020). Jokowi mengajak negara-negara ASEAN bersinergi melawan COVID-19. (Foto: Lukas - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menekankan, profesionalitas aparat penegakan hukum berperan penting dalam penindakan dan pencegahan korupsi. Namun, dia menyebut bahwa kinerja penegakan korupsi bukan hanya diukur dari banyaknya kasus yang ditemukan.

"Kinerja penegakan bukan diukur dari seberapa banyak kasus yang ditemukan. Tetapi pada bagaimana mencegah secara berkelanjutan agar tindak pidana korupsi itu tidak sampai terjadi lagi," kata Jokowi saat memberi sambutan dalam Peringatan Hari Anti-Korupsi Sedunia 2020 secara virtual, Rabu (16/12/2020).

Untuk itu, dia menyebut orientasi dan pola pikir dalam pengawasan serta penegakan hukum kini harus diarahkan kepada perbaikan tata kelola dan pencegahan korupsi. Jokowi menilai pentingnya inovasi untuk menutup peluang terjadinya tindak pidana korupsi.

"Upaya pemberantasan korupsi membutuhkan kegigihan dan konsistensi yang luar biasa. Butuh orkestrasi kebersamaan yang luar biasa untuk mencegahnya, butuh inovasi dan kerja sistematis untuk menutup peluang terjadinya korupsi," jelas dia.

"Perlu tindakan yang adil dan konsisten untuk menindak para pelaku tindak pidana korupsi," sambung Jokowi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Pemberantasan korupsi tidak boleh padam

KPK OTT PEJABAT KEMENSOS
Ketua KPK Firli Bahuri (tengah) didampingi Deputi Penindakan Karyoto dan Plt Juru Bicara Ali Fikri saat konferensi pers terkait Operasi Tangkap Tangan (OTT) atas kasus dugaan suap bansos penanganan covid-19 Kementerian Sosial, di Jakarta, Minggu (6/12/2020) dini hari. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Jokowi mengatakan, ada berbagai upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah tindak pidana korupsi. Misalnya, memperluas pendidikan antikorupsi dan membangun sistem yang menutup peluang tejadinya korupsi.

"Mengembangkan budaya antikorupsi dan menumbuhkan rasa malu menikmati hasil korupsi merupakan hulu yang penting dalam pencegahan tindak pidana korupsi," ujar dia.

Jokowi meyakini dengan langkah-langkah yang sistematis dari hulu hingga hilir, upaya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam memberantas korupsi akan lebih efektif. Hal ini sekaligus dapat memberantas kemiskinan dan mengurangi pengangguran di Indonesia.

"Meskipun listrik di KPK padam tapi pemberantasan korupsi tidak boleh padam," ucap Jokowi.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya