Liputan6.com, Jakarta - Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) melakukan rotasi sejumlah anggota yang duduk di Komisi DPR RI. Salah satu anggota yang dirotasi adalah Ribka Tjiptaning.
Ribka Tjiptaning dipindahkan dari Komisi IX ke Komisi VII DPR. Kemudian, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ihsan Yunus dipindahkan menjadi anggota Komisi II.
Johan Budi Sapto Pribowo yang berada di Komisi II pindah menjadi anggota Komisi III DPR. Marinus Gea dari Komisi III ke Komisi XI. Serta, Gilang Dhielafararez dari Komisi VI ke Komisi III DPR.
Advertisement
Rotasi itu dibenarkan oleh Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Bambang Wuryanto. "Rotasi biasa," ujarnya kepada wartawan, Selasa (19/1/2021).
Salah satu yang menjadi perhatian adalah rotasi Ribka Tjiptaning dari Komisi IX DPR. Sebelumnya Ketua DPP PDIP itu memberikan pernyataan yang kontroversial menolak vaksinasi Covid-19 dalam rapat Komisi IX bersama Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
Sehari setelah pernyataan itu dilontarkan Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto meluruskan. Hasto menilai, pernyataan Ribka Tjiptaning bentuk kritik bahwa negara tak boleh berbisnis dengan rakyat.Â
Bambang Wuryanto mengakui ada alasan dibalik rotasi lima anggota Fraksi PDIP itu. "Setiap keputusan politik pasti ada argumentasinya, yang barang tentu argumen tersebut didukung oleh fakta. Bagi semua pihak yang terkena rotasi silakan melakukan retrospeksi dan introspeksi," kata Bambang.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Ribka Tjiptaning: Saya Ditegur Partai karena Tolak Vaksin Covid-19
Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PDIP Ribka Tjiptaning menolak vaksinasi Covid-19. Menurut dia, vaksin Covid-19 yang ada masih belum jelas keamanan dan khasiatnya.
"Kenapa saya juga bilang menolak divaksin karena belum jelas? Saya mengalami waktu ketua komisi masalah vaksin yang saya anggap bermasalah," ujar Ribka dalam rapat dengan Menkes di Komisi IX DPR, Rabu (13/1/2021).
"Di belakang bangku pak menteri itu senior-senior yang cukup menjadi saksi waktu saya teriak sebagai ketua komisi. Lumpuh layu yang vaksinnya untuk antilumpuh layu, malah lumpuh layu. Kaki gajah, mati 12 di Sindanglaya, Jawa Barat," jelasnya.
Ribka mengaku, ditegur oleh partainya karena menyatakan menolak vaksinasi untuk Covid-19. Dia juga disindir rekan satu fraksinya di PDIP.
"Saya sampai ditegur partai saya enggak tahu siapa yang laporan," imbuh Ketua DPP PDIP ini.
Ribka menuturkan, untuk keamanan masyarakat dia tidak ragu menyuarakan penolakan. Dia meminta vaksin ini jangan sampai menjadi masalah untuk masyarakat.
"Kita semua kalau Pak Jokowi jadi contoh demonstratif begitu disuntik orang pertama. Kita semua tahu kalau benar itu Sinovac kalau ada apa-apa, (Jokowi) dokternya aja memang ngikutin, berapa rumah sakit siap," kata Ribka.
"Tapi nanti yang di ujung-ujung sana? Orang Covid saja susah cari rumah sakit," tegas dia.
Â
Â
Reporter: Ahda Bayhaqi
Sumber: Merdeka
Advertisement