Ketua Bamusi: 109 Kepala Daerah PDIP Merupakan Kader NU

Ketua Bamusi mengatakan, perjalanan Bung Karno memimpin bangsa yang tidak lepas dari dukungan para kiai NU, menjadi nilai historis mendalam bagi PDIP.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 31 Jan 2021, 12:53 WIB
Diterbitkan 31 Jan 2021, 12:09 WIB
Megawati Ajak Kader dan Simpatisan Tidak Golput
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketua DPP PDIP Puan Maharani saat menghadiri kampanye rapat umum di Solo, Jawa Tengah, Minggu (31/3). Kampanye yang dihadiri ribuan kader PDIP Se-Jawa Tengah untuk membuktikan kader dan simpatisan bersatu. (Liputan6.com/HO/Iwan)

Liputan6.com, Jakarta Ketua Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Zuhairi Misrawi mengatakan, perjalanan Bung Karno memimpin bangsa yang tidak lepas dari dukungan para kiai NU, menjadi nilai historis mendalam bagi PDIP.

Pria yang kerap disapa Gus Mis ini menyampaikan, hal itu terbukti dengan sebanyak 109 kader NU yang jadi kepala daerah berasal dari PDIP.

"109 kepala daerah PDI Perjuangan merupakan kader NU. Bahkan jumlah ini terbesar di antara parpol se-Indonesia," tutur Gus Mis dalam keterangannya, Minggu (31/1/2021).

Menurut Gus Mis, para kiai NU berada di garda terdepan dalam memberikan dukungan pada Pancasila. Pendiri NU Hasyim Asy’ari sendiri melakukan puasa dan salat istikharah agar Pancasila dapat menjadi pemersatu bangsa.

"Dalam muktamar NU 1984, NU menyebutkan Pancasila sebagai ideologi yang di dalamnya sejalan dengan nilai-nilai keislaman. Ini membuktikan NU menjadi penjaga terdepan ideologi Pancasila. Tugas kita, menurut NU, adalah mengamalkan setiap sila di dalam Pancasila dalam kehidupan nyata," jelas dia.

Penetapan 1 Juni 1945 sebagai Hari Lahirnya Pancasila juga diusulkan oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Gus Mis yakin, kebersamaan PDIP dan NU dapat semakin memperkokoh semangat kebangsaan.

"Keyakinan kita pada Pancasila sebagai penuntun kita yang di dalamnya meniscayakan gotong-royong, kolaborasi, kerja sama, dan kebersamaan," Gus Mis menandaskan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


PDIP Rayakan Harlah ke-95 NU, Megawati hingga Gus Miftah Akan Hadir

Megawati Ajak Kader dan Simpatisan Tidak Golput
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketua DPP PDIP Puan Maharani saat menghadiri kampanye rapat umum di Solo, Jawa Tengah, Minggu (31/3). Kampanye yang dihadiri ribuan kader PDIP Se-Jawa Tengah untuk membuktikan kader dan simpatisan bersatu. (Liputan6.com/HO/Iwan)

PDI Perjuangan (PDIP) merayakan Hari Lahir (Harlah) Nahdlatul Ulama (NU) ke-95 pada Minggu (31/1/2021) siang ini. Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri hingga ulama kondang Gus Miftah dipastikan hadir.

Ketua Umum Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi), Hamka Haq menyampaikan, perayaan akan dilaksanakan di Gedung Pusat DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta.

"Bersama Ibu Ketua Umum dan Sekjen PDI Perjuangan, Ibu Megawati Soekarnoputri dan Bapak Hasto Kristiyanto, ulama kondang Gus Miftah dipastikan akan ikut memeriahkan peringatan Harlah NU ke-95 oleh PDI Perjuangan," tutur Hamka Haq dalam keterangannya, Minggu (31/1/2021).

Hamka memastikan, acara tersebut akan dilaksanakan sesuai protokol kesehatan pencegahan penyebaran virus Corona atau Covid-19. Peserta yang hadir dibatasi dan wajib melewati proses rapid antigen yang disiapkan.

"Dalam peringatan Harlah NU ke-95 itu, Gus Miftah akan memandu jalannya dialog tentang hubungan Bung Karno dan NU, PDIP dan NU, kaum muda NU dan PDIP, PDIP rumah kebangsaan, dengan kader-kader PDIP yang juga kader-kader NU," jelas dia.

Lebih lanjut, gelaran Harlah NU juga akan menampilkan kesenian dan budaya nusantara sebagai bagian dari dakwah Islam yang ramah dan moderat. Masyarakat juga dapat mengikuti juga secara virtual lewat channel Youtube dan live Facebook PDIP.

"Keharmonisan antara PDI Perjuangan dan Nahdlatul Ulama akan menjadikan negeri ini semakin solid, kokoh, dan jaya," Hamka menandaskan.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya