Komnas HAM: TNI dan Polri saat Ini Sudah Jauh Berbeda dengan Era Orba

Taufan menyebut, salah paham jika ada anak muda generasi sekarang mengatakan bahwa TNI-Polri tidak mengalami perubahan sejak Orba.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 15 Feb 2021, 18:57 WIB
Diterbitkan 15 Feb 2021, 18:57 WIB
FOTO: Komnas HAM Uraikan Rancangan Perpres TNI Tangani Terorisme
Ketua Komnas HAM RI Ahmad Taufan Damanik saat konferensi pers terkait Rancangan Perpres tentang tugas TNI dalam mengatasi terorisme di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Rabu (24/6/2020). Komnas HAM memastikan Rancangan Perpres itu berlandaskan konsep criminal justice system. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Ketua Komisi Nasional HAM Ahmad Taufan Damanik turut menghadiri acara Rapat Pimpinan (Rapim) TNI Polri 2021 yang digelar di Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (15/2/2021).

Dalam kesempatan itu, dia menyebut TNI dan Polri masa kini sangat berbeda dengan zaman Orde Baru (Orba).

"Komnas selalu berikan apresiasi bahwa reformasi TNI-Polri itu satu langkah sangat progresif. Saya kebetulan aktivis Orba, pada masa itu mengalami peristiwa di mana saya dikejar, alami represi. Kalau saya bandingkan sekarang jauh sekali," tutur Taufan dalam acara Rapim TNI Polri 2021.

Taufan menyebut, salah paham jika ada anak muda generasi sekarang mengatakan bahwa TNI-Polri tidak mengalami perubahan sejak Orba.

"Mungkin mereka enggak mengalami represi di zaman itu, tidak mengalami jadi orang dikejar-kejar, harus lari sana kemari. Kalau sekarang kan enggak, tentu berbeda," jelas dia.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Utamakan Norma HAM

Meski begitu, lanjut Taufan, TNI-Polri tetap perlu bersama-sama mengutamakan norma HAM selama bertugas. Baik itu level atas hingga jajaran Polri di bawah.

"Saya tahu langkah banyak dilakukan, tapi bawah belum menyadari norma-norma HAM. Itu dengan kultur belum berubah, kemudian lakukan tindakan perilaku, kita sebut praktik kekerasan, karena masih ada kasus itu," kata Taufan. 

"Saya kira norma prinsip HAM kita lembagakan melalui training, perubahan kurikulum pendidikan, termasuk pengawasan intensif," Taufan menandaskan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya