Liputan6.com, Jakarta - DPR telah menyepakati penggabungan Kemenristek dengan Kemendikbud dan Kementerian Investasi. Reshuffle kabinet dinilai tidak terelakkan.
Politikus PKB Syaiful Huda mengatakan, reshuffle wajar terjadi karena ada pergeseran. Ada kursi kosong Menteri Investasi.
"Logikanya memang begitu, Ketika ada kementerian yang ditambah harus ada yang mengisi," kata Huda ketika dihubungi, Jumat (9/4/2021).
Advertisement
Kemenristek saat ini dipimpin Bambang Brodjonegoro. Kementerian Kebudayaan dan Pendidikan dipimpin Nadiem Makarim. Belum diketahui siapa yang akan memimpin nomenklatur Kementerian Pendidikan, Kebudayaan dan Ristek.
Huda mengatakan, wajar saja Ristek digabung ke Kemendikbud. Sebagai dampak penambahan nomenklatur baru yaitu Kementerian Investasi. Dia mengingatkan hal ini bakal membebani Kemendikbud.
"Dalam nomenklatur presiden minta ada nomenklatur baru ya memang harus ada yang dilikuidasi dan kelihatannya pilihannya BRIN, sorry akhirnya BRIN yang dijadikan pilihan untuk dilikuidasi," katanya.
Â
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Siapa Calon Menteri?
Huda mengusulkan perlu ada pos baru wakil menteri yang mengurus bidang Ristek. Soal calonnya, dia mengaku tak ingin menduga-duga.
"Perlu ditambah pos, wakil menteri untuk khusus ngurus Ristek-BRIN," ujarnya.
Sementara itu, Ketua DPP PPP Achmad Baidowi mengaku belum mendengar siapa yang akan mengisi kursi kosong Menteri Investasi.
"Belum tahu," ucapnya singkat.
Reporter: Ahda Bayhaqi
Sumber: Merdeka.com
Advertisement