Penjualan Senjata di AS Laris Bak Kacang Goreng

Penjualan senjata di AS melonjak pascaterpilihnya kembali Barack Obama sebagai presiden. Para penjual mengibaratkan senapan AK-47 terbang dari rak seperti "kacang goreng", laris manis.

oleh Liputan6 diperbarui 12 Nov 2012, 18:37 WIB
Diterbitkan 12 Nov 2012, 18:37 WIB
senjata-as-121112c.jpg
Liputan6.com, Colorado: Penjualan senjata di Amerika Serikat melonjak pasca terpilihnya kembali Barack Obama sebagai Presiden. Para penjual  bahkan mengibaratkan senapan AK-47 terbang dari rak seperti "kacang goreng", laris manis.

Lantas, apa hubungan senjata dengan Obama? Ternyata para pemilik sengaja untuk menyetok amunisi dan persenjataan karena khawatir, bakal ada pengetatan regulasi senjata di masa jabatan kedua Obama.

Dari sisi statistik, pada Oktober 2012 jumlah pengecekan latar belakang orang yang mendaftarkan diri untuk membeli senjata, sebuah indikator penjualan masa depan, naik sebesar 18,4 persen.

Mel Bernstein, pemilik Dragonman Arms di Colorado Springs mengakui, penjualan senjata semi-otomatis meningkat tajam dalam beberapa hari terakhir. "Normalnya 6 sampai 8 senjata terjual tiap harinya, kini jadi 25. Aku punya stok AK-47 dalam jumlah banyak dan kami bisa menjualnya semudah kacang goreng."

Hal senada diungkap John kielbasa, pemilik Fernwood Firearms in Hankins, New York. "Penjualan naik. Bahkan ada seorang pria yang berdiri di depan toko sejak pagi, sehari setelah pemilihan presiden, dan membeli dua AK-47.  Ini jelas bagus untuk bisnis saya."

Peningkatan penjualan senjata juga terjadi kala Obama kali pertama terpilih sebagai orang nomor satu di AS pada tahun 2008 lalu. Total 12,7 pengecekan latar belakang calon pembeli senjata dilakukan di tahun itu, naik 11,2 juta dari tahun sebelumnya. Sejak saat itu jumlah tersebut terus meningkat.

Saham sejumlah perusahaan pembuat senjata semacam  Smith & Wesson and Sturm, Ruger juga melonjak setelah terpilihnya kembali Obama.

Untuk diketahui, debat panas soal pengontrolan senjata di AS kembali mencuat akibat insiden 20 Juli 2012, saat James Holmes, berpakaian ala Joker, musuh Batman memberondongkan senjata semi-otomatisnya di tengah penayangan Film Batman "The Dark Knight Rises" di sebuah gedung bioskop di Aurora, Colorado. Sebanyak 12 orang tewas, 58 lainnya luka-luka.

Selama masa kampanye, Obama kebanyakan memilih menghindari topik diskusi tentang pengetatan senjata. Namun, dalam debat 16 Oktober lalu, ia menyampaikan sikapnya terkait isu tersebut.

"Apa yang coba saya lakukan adalah untuk mendiskusikan tentang bagaimana kita bisa mengurangi kekerasan secara umum. Sebagai bagian dari itu, sedang dikaji apakah kita perlu memperkenalkan kembali wacana pelarangan kepemilikan senjata serbu,"kata dia.

Sebelumnya, Presiden Bill Clinton, juga dari Partai Demokrat, pernah memperkenalkan pembatasan penggunaan senjata semi-otomatis pada tahun 1994, namun larangan tersebut berakhir pada tahun 2004.(Telegraph/ADI)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya