Panglima TNI dan Kapolri Akan Pantau Pencarian Kapal Selam KRI Nanggala 402

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto bersama Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo akan memantau langsung.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 23 Apr 2021, 12:10 WIB
Diterbitkan 23 Apr 2021, 12:10 WIB
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto bersama dengan Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo

Liputan6.com, Jakarta Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto bersama Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo akan memantau langsung pencarian kapal selam KRI Nanggala 402.

Hal ini disampaikan langsung oleh Kapuspen TNI Mayjen Achmad Riad saat menyampaikan perkembangan pencarian kapal Selam KRI Nanggala 402.

Menurut dia, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono sudah berangkat terlebih dahulu menuju KRI Soeharso untuk juga memantau langsung.

"Bapak Panglima TNI serta Kapolri siang ini juga akan berangkat juga ke sana untuk memantau atau mengikuti proses pencarian secara langsung," kata Riad di Base Ops Lanud I Gusti Ngurah Rai, Bali, Jumat (23/4/2021).

Dalam pencarian kapal selam KRI Nanggala 402, telah dikerahkan 21 kapal untuk menyisir perairan utara Bali. Menurutnya, jumlah ini juga termasuk mengerahkan kapal selam KRI Alugoro.

"Totalnya 21 unit KRI termasuk KRI Alugoro yaitu kapal selam juga," kata Riad.

Tak hanya TNI, pihak Polri juga turut membantu dalam melakukan pencarian kapal selam KRI Nanggala 402.

"Kita juga mendapat perbantuan dari kepolisian sebanyak empat kapal yakni kapal Gelatik, Enggang, Barata, dan Balam," ujar dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Kapal Negara Lain

Sementara itu, kapal-kapal dari negara sahabat seperti Australia, dan India saat ini sedang dalam perjalanan menuju ke lokasi.

Riad mengatakan, diperkirakan akan tiba pada sore atau malam.

"Ini ada MV Swift, kemudian Mega Bakti dalam perjalanan, Ballarat dari Australia, kemudian (HMAS) Sirius Australia, dan satu kapal India, dan kita harapkan pesawat Poseidon bisa juga segera merapat," kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya