Sejarah Kapal Selam
Kapal selam ditemukan pertama kali oleh Cornelis Drebbel asal Jerman. Ia merupakan penemu pertama kalinya membangun kapal yang bisa tenggelam di bawah air. Cornelis membangun kapal tersebut berupa perahu dayung yang memiliki kedalaman hingga 4,5 meter yang dilapisi oleh kulit.
Seorang penemu Amerika, David Bushnell juga membangun kapal selam yang digunakan selama perang kemerdekaan AS. Kemudian penemu Amerika lainnya, yaitu Robert Fulton membangun kapal serupa, namun kecil kemudian diberi nama Nautilus yang memiliki bahan peledak.
Lambat laun kapal jenis ini semakin dikembangkan. Banyak penemu menguji kapal dengan tenaga uap, bensin, hingga baterai. Dan akhirnya pada awal abad 20, ditemukan kapal selam bertenaga diesel. Mesin diesel tersebut sanggup menggerakkan kapal saat di bawah permukaan air.
Dalam perjalanannya kemudian, diciptakan kapal selam bertenaga motor listrik dengan baterai sebagai sumber energi. Kapal dengan diesel listrik ini digunakan saat Perang Dunia I dan Perang Dunia II. Kemudian Angkatan Laut AS menggunakan kapal selam bertenaga nuklir bernama USS Nautilus untuk pertama kali pada tahun 1954.
Di Indonesia, kapal selam juga sudah diproduksi sendiri. Negara maritim seperti Indonesia termasuk salah satu negara di Asia Tenggara yang mampu membuat kapal selam. Kapal tersebut dibuat dari kerja sama PT PAL dengan perusahaan Korea Selatan bernama Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering (DSME). Pembuatannya melibatkan ratusan teknisi handal.
Kapal selam Indonesia ini bernama Alugoro, yang saat ini sudah mulai diproduksi di PT. PAL Indonesia di Surabaya. Kemampuan kapal ini sudah memenuhi indikator kestabilan pada saat terapung di permukaan air dan menyelam di bawah air. Kapal tersebut disetting untuk kedalaman hingga mencapai 300 meter.
Fungsi Kapal Selam
Selain digunakan untuk kepentingan militer, kapal selam juga mempunyai banyak fungsi serta manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. Fungsi kapal selam non militer berfungsi dalam bidang ilmu pengetahuan dan kepentingan di bawah laut.
Fungsinya bisa menjadi sebagai penambah ilmu pengetahuan atau dapat digunakan sebagai wisata bawah laut. Kapal tersebut dapat dijadikan tujuan ilmiah untuk penelitian dan wawasan di dalam laut, yaitu untuk mengetahui kedalaman dasar laut, serta untuk meneliti spesies yang ada di dalam laut.
Adanya navigasi kapal dan bagian-bagian di dalamnya mampu membantu kegiatan yang sulit dilakukan ketika melakukan penyelaman. Dengan adanya kapal jenis ini, maka kegiatan seperti yang sudah disebutkan sebelumnya tidak lagi sulit dilakukan.
Bagian dari Kapal Selam
Bagian utama kapal selam adalah tangki besar atau disebut tank pemberat. Jika diperlukan untuk menyelam, maka tangki diisi air untuk membuat kapal menjadi berat.
Jika digunakan untuk mengapung di permukaan laut, air dalam tangki tadi diganti dengan udara sehingga kapal menjadi ringan sehingga membuatnya mengapung dipermukaan tanpa harus takut tenggelam.
Komponen penting lainnya yaitu mesin kapal. Mesin ini ditenagai oleh bahan bakar. Selanjutnya yaitu baling-baling. Baling-baling kapal berperan untuk membuat kapal dapat bergerak melalui air. Kemudian awak kapal selam sendiri yang dapat memuat penumpang hingga ratusan orang.
Bagian selanjutnya alat navigasi yang terdiri dari radar, periskop, dan sonar. Sonar adalah perangkat semacam radar yang dapat membedakan dan mencari atau mendeteksi objek lewat gelombang suara. Komponen ini berfungsi dalam menemukan kapal selam musuh atau target lainnya.
Periskop digunakan untuk memantau dengan jelas keadaan sekitar kapal, sehingga meskipun di dalam a air, tetap bisa melihat keadaan di sekitar kapal.
Radar berfungsi untuk mengukur dan mendeteksi jarak suatu objek pada sekeliling kapal. Kemudian, jaringan satelit juga termasuk dalam alat navigasi kapal bawah air ini yang penting.
Peralatan di atas memiliki peran sangat penting dalam membantu kinerja bagian-bagian utama kapal. Peralatan-peralatan kecil dapat berfungsi dalam menjaga kebersihan air dan udara bagi awak kapal saat kapal selam sedang menyelam atau tenggelam di dalam laut.
Jenis-Jenis Kapal Selam
Jenis-jenis kapal selam dapat dikelompokkan menjadi beberapa macam. Di antaranya berdasarkan tenaga penggerak, fungsi, dan tipe. Berdasarkan tenaga penggerak, kapal bawah air ini dibedakan menjadi tiga, yaitu kapal selam diesel elektrik, kapal engineless, dan kapal nuklir.
Berdasarkan fungsinya, kapal ini dibedakan menjadi dua, yaitu kapal selam militer dan non-militer. Dalam penjelasan ini, kapal jenis militer yaitu kapal yang biasa dipakai untuk kepentingan militer. Sedangkan kapal non-militer adalah kapal yang digunakan untuk tujuan ilmiah atau wisata dalam laut.
Jenis kapal selam yang terakhir yaitu dilihat dari tipe kapal tersebut. Ada kapal selam diesel (SSK), kapal nuklir (SSN), kapal nuklir yang membawa rudal balistik (SSBN), dan kapal peluncur rudal balistik (SLBM).
Prinsip Kerja Kapal Selam
Prinsip kerja kapal bawah air adalah menerapkan Hukum Archimedes, di mana suatu benda bisa melayang di dalam air jika besar gaya apung benda tersebut sama dengan berat benda. Kerapatan kapal tersebut dapat diatur dengan cara mengisi air atau membuangnya pada tangki pemberat yang ada.
Tangki ballast (trim) pada kapal selam berfungsi menyimpan air dan udara yang masuk dan keluar lewat katup atas. Pertama saat kapal siap menyelam, katup-katup yang dikenal dengan nama “kingstone” pada dasar tangki ballast harus dibuka dan membiarkannya masuk ke dalam laut agar terisi oleh air.
Air laut yang masuk ke dalam tangki akan membuat berat kapal semakin bertambah sehingga dapat menyelam pada kedalaman tertentu. Sedangkan saat kapal akan menuju permukaan air, katup-katup ditutup dan berganti udara yang didorong untuk masuk dalam tangki.
Air laut dalam tangki akan terdorong keluar dan diganti udara. Hal tersebut dapat membuat berat kapal berkurang sehingga bisa terdorong naik ke permukaan air. Kapal selam ini harus mampu menyeimbangkan gaya apung dengan berat awak kapal itu sendiri, karena ada tangki kompresor udara.
Kapal selam akan hancur atau pecah jika menyelam terlalu dalam. Hal tersebut karena pada prinsip tekanan hidrostatis dijelaskan, bahwa semakin dalam suatu objek masuk ke dalam air, maka tekanan hidrostatisnya akan semakin besar juga. Hal tersebut bisa menyebabkan berat kapal tidak seimbang.
Ulasan mengenai kapal selam di atas semoga menjadi wawasan baru bagi Anda. Penemuan jenis kapal ini menjadi salah satu penemuan paling terbesar dalam sejarah militer dunia, melihat kelebihannya yang dapat bertahan di dalam air selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun.
Berita Terbaru
Komitmen Pemerintah Berdayakan Perempuan dan Anak untuk Wujudkan Generasi Emas 2045
Saksikan Sinetron Saleha Episode Selasa 17 Desember 2024 Pukul 18.15 WIB di SCTV, Simak Sinopsisnya
Hasil BRI Liga 1 Malut United vs PSM Makassar: Drama 4 Gol di Babak Pertama, Laskar Kie Raha Imbangi Juku Eja
VIDEO: Penganiayaan Pegawai Toko Roti, Anak Bos Kini Resmi Ditahan Polisi!
Korban Penganiayaan Anak Bos Toko Roti di Cakung Belum Dapat Gaji
Link Live Streaming UECL: Rapid Wien vs FC Copenhagen, Nonton dan Dukung Kevin Diks di Vidio
Cara Membuat Barcode My Pertamina untuk Beli Pertalite, Mudah dan Cepat
Dishub Jakarta Operasikan Kembali 10 Kapal Bawa Pasokan Pangan ke Kepulauan Seribu
Ciri-Ciri Fungi: Karakteristik Unik Kingdom Jamur
Dijamin Aman, Begini Kondisi Pasokan Energi di Banten, Jakarta hingga Jawa Barat Saat Libur Nataru
Vanuatu Digunjang Gempa Dahsyat 7,3 Skala Richter, Mayat-mayat Bergeletakan di Jalanan dan Jaringan Komunikasi Terputus
Ekonom: Pemerintah Perlu Perpanjang Stimulus Ekonomi Imbas PPN 12 Persen