Tingkatkan Perekonomian Masyarakat Luwu, Masmindo Serap 70 Persen Tenaga Kerja Lokal

Lebih dari 70 persen tenaga kerja di PT MDA merupakan warga Kabupaten Luwu.

oleh Fauzan Diperbarui 23 Apr 2025, 15:22 WIB
Diterbitkan 23 Apr 2025, 15:13 WIB
Proses PT Masmindo Dwi Area (Liputan6.com/Istimewa)
Proses PT Masmindo Dwi Area (Liputan6.com/Istimewa)... Selengkapnya

Liputan6.com, Luwu - Investasi yang dilakukan oleh PT Masmindo Dwi Area (MDA) membawa dampak positif yang cukup signifikan di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan. Salah satu dampak yang paling nyata adalah meningkatnya daya beli masyarakat lantaran banyaknya tenaga kerja lokal yang diserap.

Sejak menginjakkan kaki di Bumi Sawerigading, jumlah tenaga kerja di PT MDA telah mencapai lebih dari 750 orang dari target 1.500 tenaga kerja pada tahap konstruksi produksi. Dari jumlah itu, 70 persen di antaranya merupakan tenaga kerja lokal.

Berdasarkan data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS), terjadi peningkatan dalam pengeluaran per kapita masyarakat Luwu. Pada tahun 2023, pengeluaran per kapita untuk makanan tercatat sebesar Rp530.622, naik menjadi Rp560.757 pada tahun 2024.

Tidak hanya itu, pengeluaran untuk non-makanan meningkat dari Rp406.654 menjadi Rp463.536. Secara total, pengeluaran per kapita masyarakat Luwu bertambah dari Rp937.276 menjadi Rp1.024.293 dalam kurun waktu satu tahun.

Peningkatan ini dinilai menjadi indikator pertumbuhan daya beli masyarakat, yang salah satunya didorong oleh masuknya investasi baru ke wilayah tersebut. Salah satunya adalah kehadiran PT Masmindo Dwi Area (MDA), perusahaan tambang emas yang mengelola Proyek Awak Mas di Kecamatan Latimojong.

Saat ini, PT MDA tengah melakukan rekrutmen tenaga kerja melalui kontraktor utamanya, PT Macmahon Indonesia. Dalam proses itu, lagi-lagi warga lokal seolah diberikan karpet merah untuk bisa diterima dan mengembangkan diri.

Pada tahap awal, lebih dari 100 tenaga kerja lokal bakal direkrut. Jumlah itu pun dipastikan masih akan bertambah seiring meningkatnya keterlibatan rekanan lokal lainnya.

Jae, salah seorang warga Kecamatan Bajo Barat yang mengikuti proses rekrutmen, mengapresiasi keterbukaan yang ditunjukkan oleh PT Macmahon Indonesia. Menurut dia, ini bisa menjadi kesempatan warga Luwu untuk mengembangkan diri di tanah kelahirannya sendiri.

“Waktu saya melamar ke PT Macmahon, prosesnya jelas, ada pemberitahuan jadwal tes dan tahapan seleksi terbuka. Kalau ada rezeki bisa bekerja di perusahaan, itu menjadi kebahagiaan keluarga saya,” kata Jae.

 

Apresiasi Pemkab Luwu

Proses PT Masmindo Dwi Area (Liputan6.com/Istimewa)
Proses PT Masmindo Dwi Area (Liputan6.com/Istimewa)... Selengkapnya

 

Apa yang dilakukan oleh PT MDA dan seluruh mitranya itu pun turut mendapatkan apresiasi dari pemerintah daerah. Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Luwu, Hasbullah, mengaku cukup kaget karena keterlibatan tenaga kerja lokal dalam proyek ini cukup besar.

“Saat ini ada 16 perusahaan mitra PT Masmindo, dan jika diakumulasi, sekitar 70 persen tenaga kerja berasal dari masyarakat lokal,” kata Hasbullah beberapa waktu lalu.

Ia menambahkan, angka tersebut didapat dari verifikasi dokumen resmi, termasuk kepemilikan Kartu Tanda Penduduk (KTP) pekerja. MDA sendiri selalu menekankan komitmen terhadap proporsi 70 persen karyawan dari Luwu dan 30 persen dari luar daerah, meski tidak ada regulasi yang secara tertulis mengatur hal tersebut.

“Pemerintah daerah hadir sebagai penghubung antara perusahaan dan masyarakat. Kami memastikan bahwa proses rekrutmen berjalan terbuka, adil, dan berpihak kepada tenaga kerja lokal, khususnya dari wilayah terdampak langsung proyek,” ujarnya.

Hasbullah juga menilai kehadiran investasi seperti MDA memiliki nilai strategis bagi daerah. Karena selain menyerap banyak tenaga kerja lokal, MDA juga turut berperan aktif dalam peningkatan kapasitas sumber daya manusia lokal.

Bersama Disnakertrans Luwu, mereka telah menggelar pelatihan kejuruan di bidang las dan kelistrikan industri, yang telah meluluskan dua alumni dari wilayah sekitar tambang dengan keterampilan siap pakai di sektor industri.

“Proyek Awak Mas bukan hanya tentang nilai investasinya, tapi juga dampaknya terhadap penurunan angka pengangguran dan penguatan ekonomi lokal. Setiap tenaga kerja yang terserap adalah langkah nyata menuju pengentasan kemiskinan di Luwu,” tandasnya.

Simak juga video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya