Kadispenal: Pesawat AS Poseidon Tiba, Bantu Pencarian Kapal Selam KRI Nanggala 402

Julius Widjojono menyebut pesawat Amerika Serikat (AS) P-8 Poseidon sudah mendarat di Tanah Air.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 24 Apr 2021, 13:07 WIB
Diterbitkan 24 Apr 2021, 11:43 WIB
Wujud Kapal Selam KRI Nanggala-402 yang Hilang Kontak
Foto tak bertanggal yang dirilis 21 April 2021 menunjukkan kapal selam KRI Nanggala 402 berangkat dari pangkalan angkatan laut di Surabaya. Ada sebanyak 53 kru yang ikut dalam pelatihan di Kapal selam KRI Nanggala-402 dari jajaran Armada II Surabaya tersebut. (Handout/Indonesia Military/AFP)

Liputan6.com, Jakarta Kepala Dinas Penerangan TNI AL (Kadispenal) Laksamana Pertama Julius Widjojono menyebut pesawat Amerika Serikat (AS) P-8 Poseidon sudah mendarat di Tanah Air. Kedatangan Poseidon untuk membantu mencari kapal selam KRI Nanggala 402 yang hilang di Perairan Utara Pulau Bali.

"Iya (Poseidon) itu info kemarin memang sudah datang. Nanti take off dari Bandara Bali mau ikut ke lokasi," ujar Julius saat dikonfirmasi, Sabtu (21/4/2021).

Julius mengatakan, untuk atea pencarian kapal selam KRI Nanggala 402 masih difokuskan di sembilan area. Pencarian difokuskan pada titik-titik dengan jarak 23 nautical mile atau kurang lebih 40 kilometer di sekitar Celukan Bawang.

Penyisiran juga disesuaikan dengan temuan tumpahan minyak dan daya magnet yang besar.

"Memang (fokus pencarian) masih di (sembilan) area itu. Karena ada tarikannya di situ," kata Julius.

Julius berharap tim pencari berhasil menemukan kapal selam KRI Nanggala 402 pada hari ini. Menurutnya, sore hari nanti, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto akan menggelar jumpa pers.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Pihak Asing Siap Bantu Pencarian

Kapuspen TNI Mayjen TNI Ahmad Riad mengatakan, banyak pihak asing yang ingin bergabung untuk mencari kapal selam KRI Nanggala 402. Tidak hanya dari Singapura dan Malaysia, bahkan dari negara adidaya Amerika pun sudah berkontak dengan TNI.

"Ya sudah banyak tawaran dari Amerika, Jerman, Prancis, Turki, India, Australia ikut menawarkan bantuan, dari Singapura dan Malaysia juga, tapi Malaysia pun belum berangkat," kata Ahmad saat jumpa pers daring, Jakarta, Kamis (22/4/2021).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya